Selasa, 13 Mei 2025 - 11:23 WIB
Jakarta, VIVA – Memaafkan sering kali terasa sulit, terutama ketika luka yang ditinggalkan begitu dalam dan membekas di hati. Proses ini membutuhkan keberanian untuk melepaskan amarah, dendam, dan rasa sakit yang telah lama dipelihara. Padahal, memaafkan bukan hanya tentang memberi kelegaan bagi orang lain, tetapi juga demi kebaikan diri sendiri.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memaafkan dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Dengan memaafkan, kadar stres menurun, tekanan darah lebih stabil, dan kualitas tidur membaik. Secara mental, memaafkan membantu mengurangi kecemasan, depresi, dan meningkatkan perasaan damai. Meski tidak mudah, memaafkan adalah langkah bijak untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia.
"Nggak sedikit dari psikolog atau psikiater bergetar dan netesin air mata saat membaca penemuan ilmiah ini saking dahsyatnya. Emang benar banget, memaafkan itu beratnya minta ampun-karena sebanding besar manfaatnya di tubuh kita," cuit Psikolog Dedi Setiawan, mengutip Instagram @nyinyir_update_official, Selasa 13 Mei 2025.
Psikolog itu mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki Natural Killer Cells (NK Cells) yaitu jenis sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem imun bawaan tubuh. Sel ini disebut "natural killer" karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengenali dan menghancurkan sel-sel abnormal secara spontan, tanpa perlu rangsangan khusus atau pelatihan sebelumnya, seperti yang dibutuhkan oleh sel-sel imun adaptif (misalnya sel T).
Fungsi utama sel NK adalah mendeteksi dan membunuh sel-sel tubuh yang sudah terinfeksi virus atau yang berubah menjadi sel kanker. Sel NK bekerja dengan cara mengenali tanda-tanda stres atau kelainan pada permukaan sel, kemudian melepaskan zat-zat kimia seperti perforin dan granzim yang dapat membuat lubang di dinding sel target dan memicu kematian sel tersebut (apoptosis).
Uniknya, sel NK bisa membedakan antara sel tubuh yang sehat dan yang bermasalah. Mereka memiliki reseptor pengenal yang bisa membaca "sinyal bahaya" dari sel lain. Jika sinyal dari sel target mencurigakan atau tidak lengkap (seperti hilangnya molekul MHC kelas I yang biasanya ditemukan pada sel sehat), sel NK akan segera bereaksi.
"Tubuh kita punya pasukan rahasia: Natural Killer Cells (NK Cells). Mereka ini pembunuh elit dalamm sistem imun. Tugasnya? Mengincar dan menghancurkan sel kanker. Tanpa ampun. Tanpa perintah," jelasnya.
Sayangnya, ketika seseorang dalam suasana hati yang tidak baik termasuk menyimpan rasa dendam atau amarah, maka sel NK pun tidak bisa bekerja secara optimal. Ini lah yang membuat tubuh jadi lebih mudah sakit.
"Saat kamu kesal berkepanjangan, sel NK jadi lemas. Sistem imun drop, banyak penyaakit yang timbul. Sel kanker bisa pestapora. Meskipun kamu cuma bilang 'Aku nggak dendam, aku cuma kesal aja'. Marah dan stres mu melemahkan aktivitas sel NK selama 6 jam. Tapi ketawamu, relaksasi, dan memaafkan mengaktifkan sel pembunuh kanker 12 jam. Bisa kebayang nggak, semakin lama kamu menyimpan, semakin kamu membiarkan tubuhmu hancur perlahan," kata Dedi Setiawan.
Bahkan perihal memaafkan dan melepaskan dendam ini juga sudah dijelaskan dalam Alquran surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi, 'Tahan amaran dan maafkan. Allah cinta orang yang berbuat baik'.
Oleh sebab itu, sangat dianjurkan berbuat baik kepada diri sendiri dengan cara lebih mudah memaafkan dan melepaskan dendam karena dampaknya akan terasa untuk kesehatan tubuh dan pikiran.
"Kalimat berbuat baik, bukan cuma ngasih ke orang lain tapi soal kamu memperlakukan dirimu sendiri. Kamu bisa marah, tapi pilih mengontrolnya. Kamu bisa balas, tapi kamu maafkan. Kamu bisa nyimpan dendam, tapi kamu lepaskan. Itu semua bentuk ihsan (berbuat baik). Bukan karena mereka pantas dimaafkan tapi kamu memilih menyayangi tubuh mu," pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
"Tubuh kita punya pasukan rahasia: Natural Killer Cells (NK Cells). Mereka ini pembunuh elit dalamm sistem imun. Tugasnya? Mengincar dan menghancurkan sel kanker. Tanpa ampun. Tanpa perintah," jelasnya.