Purwakarta, VIVA – Sebanyak 39 pelajar mengikuti pembinaan program bernama Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan di Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1/Sthira Yudha Kostrad di Purwakarta, Jawa Barat.
Mereka adalah siswa pelajar SMP yang berasal dari berbagai sekolah di Purwakarta. Para pelajar akan berada di barak militer untuk mengikuti program bela negara ini merupakan pelajar dengan tingkat kenakalan yang tinggi dan sering bermasalah di sekolahnya.
Para siswa nakal ini sebelumnya sudah berkumpul di Markas Armed Kostrad Purwakarta, Kamis, 1 Mei 2025, dengan diantar orang tuanya, untuk mendapatkan pembinaan serta pendidikan kedisiplinan ala militer di Markas Armed Purwakarta selama 14 hari.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Sela-sela Rapat Bersama Komisi II DPR RI
Photo :
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa anak-anak yang akan mengikuti program itu adalah anak-anak yang kerap ikut tawuran, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga anak-anak yang kecanduan game daring.
Mereka akan mengikuti pendidikan militer dengan pola pendidikan ketat tanpa handphone, makan makanan bergizi setiap hari, ibadah tepat waktu, tidak merokok dan tidak bergaul di luar area pendidikan selama 14 hari.
"Meraka akan mengikuti pendidikan dan rata-rata mereka ini tawuran, merokok, bahkan ada yang pakai narkoba," kata Dedi Mulyadi dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.
Dedi Mulyadi berharap para siswa mendapatkan pembinaan secara militer di Resimen Armed 1, dapat diarahkan ke jalur yang lebih positif, termasuk menjadi prajurit TNI, anggota Polri, atau masuk sekolah kedinasan seperti IPDN.
"Pak Danmen saya nitip anak anak harapan bangsa, ya. Mudah-mudahan ke depannya bisa masuk Akademi Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Akademi Kepolisian, IPDN. Mudah-mudahan jadi balegeur (tambah baik)," ujar Dedi
Sementara Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein mengatakanPemkab Purwakarta siap untuk melaksanakan kebijakan pendidikan semi militer untuk para pelajar nakal, dan perdana telah dilaksanakan.
Menurutnya, pendidikan semi militer untuk para pelajar itu diterapkan paling cepat selama enam bulan dan paling lama selama satu tahun. "Semoga dengan pendidikan militer ini, para siswa bisa merubah kebiasaan buruk menjadi berperilaku baik. Dan menghormati orang tuanya, tidak melawan dan tidak nakal lagi," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto menambahkan tujuan pendidikan dan pelatihan ala militer ini untuk membantu merubah kebiasaan jelek peserta didik, termasuk membiasakan hidup disiplin.
Ia juga berharap kepada orang tua tidak perlu terlalu khawatir dan tidak perlu menjenguk putranya di barak militer, karena semua kebutuhan telah disiapkan Pemkab Purwakarta. Purwanto menegaskan bahwa program ini untuk kebaikan peserta didik.
"Diharapkan peserta tidak lagi melakukan tawuran, merokok, bolos sekolah atau melakukan tindakan kekerasan yang tidak sepantasnya dilakukan pelajar SMP," imbuhnya
Halaman Selanjutnya
Dedi Mulyadi berharap para siswa mendapatkan pembinaan secara militer di Resimen Armed 1, dapat diarahkan ke jalur yang lebih positif, termasuk menjadi prajurit TNI, anggota Polri, atau masuk sekolah kedinasan seperti IPDN.