Bogor, VIVA – Dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan penuh tekanan, kesehatan mental menjadi salah satu faktor penentu utama produktivitas dan keberlangsungan perusahaan. Banyak organisasi kini menyadari bahwa keberhasilan bisnis tak hanya diukur dari kinerja finansial, tetapi juga dari seberapa besar mereka mampu merawat kesejahteraan karyawannya—termasuk di dalamnya kesehatan mental.
Salah satu contoh nyata dari pendekatan holistik terhadap kesejahteraan karyawan datang dari Coats Group plc, produsen benang dan material berkinerja tinggi yang beroperasi di lebih dari 55 negara. Dalam whitepaper berjudul Weaving Global Patterns of Wellbeing, Coats bersama Great Place To Work mengulas strategi global mereka dalam merajut kesejahteraan pekerja, termasuk aspek krusial: kesehatan mental.
Berikut lima alasan utama mengapa kesehatan mental pekerja menjadi isu penting dalam lanskap kerja masa kini.
1. Kesehatan Mental Menjadi Fondasi Performa Pekerja
Coats mengembangkan program Energy4Performance (E4P) dengan keyakinan bahwa "karyawan memberikan kinerja terbaik ketika mereka merasa dalam kondisi terbaik". Hal ini mencakup kondisi fisik, sosial, emosional, dan tentu saja mental.
Kesehatan mental yang stabil membuat karyawan mampu berpikir jernih, mengambil keputusan dengan lebih baik, dan lebih mudah beradaptasi terhadap tekanan kerja. Ketika kesehatan mental terganggu, hal ini dapat menurunkan performa individu sekaligus mengganggu kolaborasi tim.
2. Lingkungan Kerja yang Peduli Menumbuhkan Loyalitas
Data dari Coats menunjukkan bahwa setelah peluncuran program E4P, terdapat peningkatan 6% keterlibatan karyawan dan 5% dalam indeks kesejahteraan. Lebih dari itu, 92% karyawan Coats menyatakan ingin tetap bekerja di perusahaan, jauh di atas rata-rata global sebesar 61%.
Angka tersebut menunjukkan bahwa upaya serius perusahaan dalam mendukung kesejahteraan, termasuk kesehatan mental, sangat memengaruhi loyalitas karyawan. Lingkungan kerja yang suportif membentuk ikatan emosional yang kuat antara karyawan dan organisasi.
3. Dukungan Kesehatan Mental Mencegah Krisis Sejak Dini
Coats menyadari pentingnya peran manajemen dalam mendeteksi dan menangani masalah mental sejak awal. Salah satu inisiatif utama mereka adalah memberikan pelatihan kepada para manajer agar dapat bertindak sebagai pemberi "pertolongan pertama kesehatan mental" di berbagai lokasi, seperti Coats Shenzhen, China, di mana juga disediakan ruang konseling khusus.
Langkah preventif ini tidak hanya menunjukkan empati perusahaan, tetapi juga berfungsi sebagai sistem deteksi dini agar masalah kesehatan mental tidak berkembang menjadi krisis yang lebih serius.
4. Kesehatan Mental Berkaitan Langsung dengan Produktivitas
Karyawan yang mengalami tekanan mental cenderung lebih mudah lelah, sering absen, atau bahkan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Dalam skala besar, ini berpengaruh pada produktivitas dan kelangsungan bisnis.
Melalui lebih dari 500 inisiatif dengan 54 ribu jam kegiatan global, mulai dari yoga, pelatihan kesehatan mental, hingga kegiatan sosial, Coats menunjukkan bagaimana pendekatan sistematis terhadap kesejahteraan mental dapat menghasilkan dampak produktivitas yang signifikan dan terukur.
5. Kesehatan Mental Merupakan Bagian Integral dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Coats tak hanya peduli pada performa individu, tetapi juga dampak sosial dari dukungan yang diberikan kepada karyawannya. Di India, Coats membuka tempat penitipan anak bagi karyawan sebagai bagian dari dukungan sosial dan emosional. Di Indonesia, mereka menyediakan air bersih bagi masyarakat lokal—upaya yang berkontribusi terhadap kestabilan emosional pekerja yang hidup di komunitas tersebut.
Sebagaimana dikatakan oleh David Paja, Group CEO Coats, *“Program E4P adalah bukti dedikasi kami dalam menciptakan budaya peduli dan inovasi. Semangat karyawan adalah keunggulan kompetitif vital bagi bisnis kami…”.
Halaman Selanjutnya
Data dari Coats menunjukkan bahwa setelah peluncuran program E4P, terdapat peningkatan 6% keterlibatan karyawan dan 5% dalam indeks kesejahteraan. Lebih dari itu, 92% karyawan Coats menyatakan ingin tetap bekerja di perusahaan, jauh di atas rata-rata global sebesar 61%.