7 Cara Membedakan Lelaki Dewasa dengan yang Pura-Pura Dewasa, Wajib Tahu Sebelum Pacaran!

2 days ago 5

VIVA – Masa pendekatan atau PDKT merupakan momen penting untuk mengenal lebih dalam karakter calon pasangan. Selain itu, ini saat yang tepat untuk menentukan apakah hubungan bisa berlanjut ke jenjang pacaran yang lebih serius atau tidak.

Tidak sedikit perempuan yang terjebak dengan pria yang hanya tampak dewasa di permukaan. Ada beberapa lelaki yang berusaha tampil bijak dan stabil saat PDKT, padahal aslinya masih penuh drama dan sifat kekanak-kanakan.

Nah, biar kamu nggak salah pilih pasangan, simak tujuh cara membedakan lelaki dewasa dengan yang hanya pura-pura dewasa berikut ini!

1. Lelaki dewasa bertanggung jawab atas tindakannya

Ilustrasi bekerja dengan pasangan

Photo :

  • www.istockphoto.com

Lelaki yang dewasa tidak akan lari dari konsekuensi atas apa yang dia lakukan. Ia mengakui kesalahan jika memang bersalah, dan tidak menyalahkan orang lain atau keadaan. Baginya, bertanggung jawab adalah bentuk kedewasaan yang nyata, bukan sekadar kata-kata.

Sebaliknya, lelaki yang pura-pura dewasa cenderung mencari alasan untuk membenarkan dirinya. Dia bisa saja menghindari masalah, menyalahkan kamu, atau bahkan bersembunyi di balik sikap diam ketika konflik muncul. Ini pertanda kalau dia belum siap menjalani hubungan yang sehat.

2. Lelaki dewasa bisa mengontrol emosinya

Saat marah atau kecewa, lelaki dewasa tahu cara meredam emosi dan menyampaikannya dengan tenang. Dia tidak meledak-ledak, apalagi sampai berkata kasar. Baginya, emosi adalah sesuatu yang harus dikendalikan, bukan dilampiaskan sembarangan.

Sebaliknya, lelaki yang belum dewasa justru menjadikan emosi sebagai senjata. Ia bisa tiba-tiba menghilang, ngambek tanpa alasan jelas, atau bersikap pasif-agresif. Sikap seperti ini bisa jadi toxic dalam hubungan.

3. Lelaki dewasa punya tujuan hidup yang jelas

Ilustrasi pasangan.

Photo :

  • pexels @cottonbrostudio

Lelaki dewasa tahu ke mana dia akan melangkah. Ia punya rencana, baik itu dalam karier, pendidikan, maupun hubungan asmara. Sikap ini membuatmu merasa aman karena kamu tahu dia serius dan punya arah hidup.

Berbeda dengan lelaki yang pura-pura dewasa, mereka biasanya hanya “go with the flow” dan tidak punya perencanaan jelas. Saat ditanya soal masa depan, jawabannya cenderung mengambang atau malah menghindar. Ini bisa jadi sinyal bahwa dia belum siap berkomitmen.

4. Lelaki dewasa menghargai batasan dan privasi pasangan

Dalam hubungan, lelaki dewasa tahu bahwa masing-masing individu tetap punya ruang pribadi. Dia tidak akan mengontrol, mencurigai, atau memaksa kamu menjelaskan setiap aktivitasmu. Kepercayaan adalah fondasi yang dia pegang.

Sementara itu, lelaki yang hanya terlihat dewasa sering kali posesif, meski dikemas dengan dalih perhatian. Dia bisa saja meminta akses ke media sosialmu atau memaksa kamu untuk selalu “lapor”. Ini tanda bahaya yang harus diwaspadai.

5. Lelaki dewasa mau belajar dan berkembang

ilustrasi pasangan pria dan wanita

Dia tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna, termasuk dirinya. Karena itu, dia terbuka untuk kritik dan mau memperbaiki diri demi menjadi pasangan yang lebih baik. Kedewasaan baginya adalah proses belajar yang tak berhenti.

Sedangkan yang pura-pura dewasa merasa dirinya sudah paling benar. Dia cenderung defensif saat diberi masukan dan enggan mengubah sikap. Hal ini bisa membuat hubungan jalan di tempat dan penuh konflik.

6. Lelaki dewasa konsisten dalam sikap dan perkataan

Apa yang dia ucapkan selaras dengan tindakannya. Jika dia bilang serius, maka sikapnya juga menunjukkan keseriusan. Tidak ada drama tarik-ulur atau bersikap manis saat butuh saja.

Lelaki yang pura-pura dewasa biasanya hanya konsisten saat PDKT. Setelah hubungan berjalan, mulai muncul ketidaksesuaian antara omongan dan perlakuannya. Kamu bisa dibuat bingung dengan sikapnya yang berubah-ubah.

7. Lelaki dewasa tidak menjadikan pacaran sebagai pelarian

Ilustrasi pasangan

Photo :

  • Freepik/lookstudio

Dia menjalin hubungan karena ingin tumbuh bersama, bukan sekadar mengisi kekosongan. Hubungan baginya adalah komitmen, bukan hiburan sementara. Ia hadir bukan karena kesepian, tapi karena menghargai kamu.

Sebaliknya, lelaki yang belum dewasa cenderung menjadikan pacaran sebagai tempat pelarian dari masalah pribadi. Akhirnya, hubungan justru dipenuhi beban emosional yang belum dia selesaikan sendiri.

Halaman Selanjutnya

2. Lelaki dewasa bisa mengontrol emosinya

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |