Jakarta, VIVA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office, PCO, Hasan Nasbi, kembali menempati posisinya usai mengajukan surat pengunduran dirinya pada 21 April 2025. Beberapa hari kemudian, Hasan kembali diminta oleh Presiden Prabowo Subianto, menduduki posisinya tersebut. Itu terlihat saat Hasan hadir dalam rapat kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada 5 Mei 2025.
Setelah kembali menjabat, Hasan Nasbi cukup intens tampil di depan publik, memberikan penjelasan dan tanggapan terkait sejumlah isu yang berkembang. Termasuk isu-isu yang menyangkut langsung Presiden Prabowo maupun persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
Hasan Nasbi memberikan kesempatan kepada wartawan untuk menanyakan berbagai isu yang berkembang. Ada beberapa isu yang dijawab oleh Hasan Nasbi, pasca ia kembali menjadi Kepala PCO:
1. Demo Besar Ojek Online
Selasa 20 Mei 2025 ini, massa dari ojek online atau ojol, rencananya bakal menggelar aksi unjuk rasa besar, dan mematikan aplikasi mereka. Sejumlah titik yang direncanakan akan didemo termasuk kantor pemerintah hingga pihak aplikasi.
Terhadap tuntutan para ojek online ini, Hasan Nasbi mengatakan ungkapan ekspresi pendapat tersebut adalah hak konstitusional. Meski dia berharap, tidak mengganggu aktivitas masyarakat umum.
"Kalau teman-teman ojol mau mengekspresikan pendapat mereka, itu hak konstitusional mereka,” ujar Hasan di Gedung Kwarnas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 19 Mei 2025.
Berikut pernyataan lengkap Hasan Nasbi
2. Cat Pesawat Kepresidenan
Pesawat Kepresidenan berganti warna, setelah dilakukan pengecatan ulang. Hasan Nasbi menjelaskan, bahwa pengecatan pesawat itu dilakukan untuk menyamakan dengan pesawat pribadi yang selama ini digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selama ini pesawat pribadi dengan tulisan PK-GRD itu yang digunakan. Namun karena ada pesawat kepresidenan, maka catnya diubah agar sama dengan pesawat yang digunakan pribadi tersebut.
"Ini pesawat yang rutin dipakai oleh Presiden Prabowo itu adalah pesawat pribadi beliau sebelumnya. Sampai hari ini, itu yang beliau pakai, yang tulisan bawahnya itu PK-GRD. Sementara kan sebelumnya sudah ada pesawat kepresidenan. Yang apa ya? PK (A) 001 ya? Yang lambungnya apa itu? Ada pesawat kepresidenan sebelumnya yang lebih dominan merah, kemudian sekarang disamakan cat dan desainnya," kata Hasan di kantornya pada Senin, 19 Mei 2025.
3. Menteri Koperasi Budi Arie Terseret Kasus Judi Online
Nama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, disebut dalam persidangan kasus judi online yang menyeret sejumlah pegawai di Kementerian Komdigi (sebelumnya Kominfo). Budi Arie disebut mendapat jatah, saat ia menjabat menteri di kementerian itu.
Menanggapi terseretnya nama Budi Arie tersebut, Hasan Nasbi memberikan penjelasan. Ia menyebut kalau Istana menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dalam kasus yang menyeret Menteri Koperasi tersebut.
"Pemerintah itu menghormati proses hukum. Jadi, biarkan saja proses hukum ini berjalan," ujar Hasan Nasbi.
Berikut pernyataan lengkap Hasan Nasbi
4. Polemik Premanisme di Ormas
Salah satu persoalan di tengah masyarakat yang menjadi sorotan saat ini adalah aksi premanisme oknum organisasi masyarakat atau ormas. Bahkan sampai mengganggu iklim investasi. Untuk itu, pemerintah pun membentuk satuan tugas atau satgas.
Hasan Nasbi menjelaskan, pemerintah memang memerangi persoalan ini. Tetapi ia mengatakan, yang diperangi oleh pemerintah adalah aksi premanisme itu sendiri.
"Yang ingin diatasi dan dihilangkan oleh pemerintah adalah aksi premanisme, tindakan premanisme mau dia individual, mau dia organisasi, itu yang ingin nanti dihilangkan oleh pemerintah, dan hari ini pemerintah sedang membentuk tim khusus untuk mengatasi (premanisme) ini," katanya.
5. Beri Penjelasan Soal Vaksin TBC Bill Gates
Salah satu yang disoroti masyarakat saat kehadiran pendiri Microsoft, Bill Gates, adalah vaksin TBC. Yang mengemuka, kabarnya Indonesia menjadi negara yang akan diuji coba. Hasan Nasbi menjelaskan, kalau uji klinis vaksin tuberkolosis sudah terjamin keamanannya.
Ia menegaskan, Indonesia bukan menjadi tempat uji coba. Tetapi uji klinis tahap ketiga. Artinya, sudah ada uji yang dilakukan sebelumnya.
"Saat ini, fokus pengujian adalah untuk melihat persentase kesembuhan partisipan, bukan menguji keamanan vaksin," kata Hasan.
6. Setuju Mahasiswi ITB yang Buat Meme Prabowo-Jokowi Dibina Bukan Dihukum
Hasan Nasbi juga memberi penjelasan, terkait mahasiswi ITB yang membuat meme tentang Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo. Pihak Mabes Polri memutuskan untuk mengabulkan penangguhan penahanan terhadap mahasiswi tersebut.
Hasan menilai, untuk tindakan terhadap mahasiswi tersebut baiknya memang dibina. Tidak perlu dilakukan pendekatan secara hukum.
"Kalau dari pemerintah, itu kalau anak muda, ya mungkin ada semangat-semangat yang telanjur, ya mungkin lebih baik dibina ya, karena masih sangat muda, bisa dibina, bukan dihukum gitu," ujar Hasan.
7. Kedekatan Megawati dengan Prabowo
Hasan Nasbi menegaskan, bahwa hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, sangat dekat. Apalagi sudah bertemu beberapa waktu lalu. Bahkan tidak menutup kemungkinan, akan ada pertemuan lanjutan.
Hasan menegaskan, hubungan keduanya sudah terjalin baik sejak lama. Bahwa ada yang menyebut ada jarak, menurutnya itu hanya persepsi saja.
"Ya tidak tertutup kan (bertemu dalam waktu dekat), sudah ada yang ketemuan kan kemarin nggak tertutup, tapi kapannya kan hanya mereka yang tahu,"
Halaman Selanjutnya
Berikut pernyataan lengkap Hasan Nasbi