VIVA – Balapan MotoGP Malaysia 2025 di Sirkuit Internasional Sepang menjadi bukti bahwa strategi ban bisa menjadi penentu utama antara kemenangan dan kegagalan. Dua pembalap unggulan, Luca Marini dan Marco Bezzecchi, harus menerima hasil mengecewakan setelah keputusan mereka memilih ban yang salah justru menjadi bumerang di tengah panasnya suhu lintasan Malaysia.
Balapan kali ini memperlihatkan betapa kompleksnya faktor teknis dalam dunia MotoGP, terutama dalam hal pemilihan ban belakang (rear tyre). Sirkuit Sepang dikenal memiliki suhu lintasan yang tinggi dengan tingkat abrasi aspal yang agresif, sehingga daya tahan ban menjadi kunci penting untuk mempertahankan kecepatan hingga garis finis.
Namun, keputusan kedua pembalap itu menggunakan ban tipe soft rear tyre terbukti keliru dan merugikan performa mereka di pertengahan lomba.
Awal yang Menjanjikan Berubah Jadi Kekecewaan
Pada awal lomba, Marini dan Bezzecchi tampil kompetitif. Dengan cengkeraman kuat dari ban soft, mereka sempat mampu menjaga posisi di grup depan. Namun, situasi berubah drastis setelah melewati lap ke-8 dari total 20 lap.
Ban belakang mereka mulai kehilangan daya cengkeram akibat suhu lintasan yang terus meningkat di atas 55°C, membuat motor lebih sulit dikendalikan di tikungan cepat dan zona pengereman berat.
“Saya melakukan start dengan sangat baik. Lalu saya terjebak di belakang Zarco, dan dia melakukan balapan yang fantastis karena dia menutup semuanya, tidak membiarkan saya lewat di mana pun.” ujar Marini, dikutip VIVA dari Crash Senin, 27 Oktober 2025.
Sementara itu, Bezzecchi bahkan menggambarkan situasinya lebih parah. Ia berada tepat di luar 10 besar hampir sepanjang balapan, tidak mampu membuat kemajuan, sebelum akhirnya finis di urutan ke-11 setelah menyalip Zarco di akhir balapan dan menyusul pensiunnya Fermin Aldeguer dan Bagnaia yang disebutkan sebelumnya.
“Itu adalah balapan yang sangat sulit,” kata Bezzecchi.
Pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi
Photo :
- Instagram @marcobez72
Akibatnya, Marini hanya mampu finis di posisi kedelapan, sedangkan Bezzecchi merosot ke posisi kesebelas, jauh dari ekspektasi mereka untuk bersaing memperebutkan podium.
Bagi Marini dan Bezzecchi, hasil buruk di Sepang bisa berdampak pada posisi mereka di klasemen sementara. Dengan hanya beberapa seri tersisa, kehilangan poin penting ini menjadi pukulan besar dalam perebutan posisi lima besar musim ini.
Halaman Selanjutnya
Selain kehilangan poin, kedua pembalap juga harus menghadapi tekanan dari dalam tim. Kesalahan memilih ban adalah hasil keputusan kolektif antara pembalap, teknisi, dan analis data. Karena itu, evaluasi besar-besaran dipastikan akan dilakukan oleh tim VR46 untuk menghindari kesalahan serupa di seri berikutnya.

3 hours ago
2









