Afghanistan Jadi Gelap

3 weeks ago 20

Selasa, 30 September 2025 - 23:16 WIB

Jakarta, VIVA – Warga Afghanistan hidup dalam pemadaman komunikasi yang hampir menyeluruh setelah otoritas Taliban memutus layanan internet dan telepon seluler untuk hari kedua sebagai bagian dari tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh negeri.

Para mantan pemberontak, yang merebut kembali kendali Afghanistan pada 2021, memulai pembatasan akses internet secara bertahap awal bulan ini. Langkah-langkah tersebut juga memengaruhi saluran telepon, karena seringkali terhubung melalui internet.

Koneksi berkecepatan tinggi ke beberapa provinsi diputus pada pertengahan September untuk “mencegah amoralitas”, atas perintah pemimpin tertinggi, Hibatullah Akhundzada.

Pada Senin malam, 29 September 2025, sinyal telepon seluler dan layanan internet secara bertahap melemah secara nasional hingga konektivitasnya kurang dari 1 persen dari tingkat normal, menurut pengawas internet NetBlocks. Pada hari Selasa, layanan internet dan telepon masih terus mengalami gangguan.

“Kami buta tanpa ponsel dan internet,” kata Najibullah, seorang pemilik toko berusia 42 tahun di Kabul. “Semua bisnis kami bergantung pada ponsel. Pengiriman barang pun dilakukan dengan ponsel. Rasanya seperti liburan; semua orang di rumah. Pasar benar-benar macet,” seperti dikutip dari Theguardian, Selasa, 30 September 2025.

Meskipun para pejabat sebelumnya telah memblokir akses ke media sosial atau membatasi akses ke internet, ini adalah pertama kalinya pemerintah Taliban memutus komunikasi di seluruh negeri.

Pemerintah tidak memberikan penjelasan langsung atas pemadaman listrik tersebut, meskipun dalam beberapa minggu terakhir telah menyuarakan kekhawatiran tentang pornografi online.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan rezim tersebut justru mencoba memisahkan warga Afghanistan dari dunia luar untuk menekan populasi.

Beberapa menit sebelum pemadaman listrik terjadi, seorang pejabat pemerintah memperingatkan kantor berita Agence France-Presse bahwa jaringan serat optik akan diputus, yang juga akan memengaruhi layanan telepon seluler.

“Delapan hingga sembilan ribu pilar telekomunikasi” akan dimatikan, katanya, seraya menambahkan bahwa pemadaman listrik akan berlangsung “hingga pemberitahuan lebih lanjut”.

"Tidak ada cara atau sistem lain untuk berkomunikasi... Sektor perbankan, bea cukai, semuanya di seluruh negeri akan terpengaruh," kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Pemimpin Taliban dilaporkan mengabaikan peringatan dari beberapa pejabat awal bulan ini tentang dampak ekonomi dari pemutusan internet, dan memerintahkan pihak berwenang untuk terus maju dengan larangan nasional.

Halaman Selanjutnya

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan rezim tersebut justru mencoba memisahkan warga Afghanistan dari dunia luar untuk menekan populasi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |