Jakarta, VIVA – Wireless charger semakin populer karena kemudahannya. Cukup letakkan ponsel di atas pad, dan baterai akan terisi tanpa perlu colok kabel. Namun, muncul kekhawatiran bahwa pengisian daya nirkabel ini bisa mempersingkat umur baterai karena panas berlebih.
Wireless charger menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Energi listrik dialirkan melalui kumparan di dalam pad, menciptakan medan magnet yang kemudian diubah menjadi arus listrik oleh kumparan dalam ponsel Anda.
Proses ini memang menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan pengisian kabel konvensional.
Dilansir dari Android Central, pengisian daya nirkabel bisa meningkatkan suhu perangkat hingga 5-10°C lebih tinggi daripada charger kabel. "Panas adalah musuh utama baterai lithium-ion," jelas Gary Sims, pakar teknologi di Android Authority.
Ketika suhu baterai terus-menerus tinggi, kapasitasnya bisa menurun lebih cepat.
Pengaruh Panas terhadap Umur Baterai
Baterai lithium-ion bekerja optimal pada suhu 20-25°C. Jika suhunya melebihi 30°C secara berkepanjangan, sel-sel baterai dapat mengalami degradasi. Berdasarkan studi dari Battery University, setiap kenaikan suhu 10°C bisa mempercepat penurunan kapasitas baterai hingga 20% lebih cepat per tahun.
"Wireless charging yang tidak dioptimalkan bisa menyebabkan ponsel tetap berada di suhu tinggi selama proses pengisian. Ini menjadi tantangan besar untuk menjaga umur baterai tetap awet," kata Carl Pei, CEO Nothing Technology.
Cara Mengurangi Dampak Panas Saat Wireless Charging
- Gunakan Pad Berkualitas Tinggi: Charger nirkabel berkualitas memiliki sistem pendingin yang baik.
- Jangan Gunakan Case Tebal: Case tebal menghambat pelepasan panas.
- Letakkan di Permukaan Datar: Hindari mengecas di atas bantal atau kasur.
- Hindari Penggunaan Berlebihan saat Mengisi Daya: Main game atau streaming video saat wireless charging akan menambah panas.
Apakah Wireless Charger Berbahaya untuk Baterai?
Tidak sepenuhnya benar. Wireless charger yang berkualitas dan disertifikasi oleh standar internasional (Qi Certified) sudah dirancang untuk meminimalisir panas.
Masalah muncul jika Anda menggunakan charger nirkabel murah tanpa kontrol panas yang baik.
John Bradshaw, peneliti di bidang teknologi baterai dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjelaskan, "Selama kualitas charger baik dan tidak ada overheating, tidak akan ada kerusakan signifikan pada baterai." Namun, penggunaan dalam jangka panjang tetap perlu memperhatikan suhu perangkat.
Halaman Selanjutnya
"Wireless charging yang tidak dioptimalkan bisa menyebabkan ponsel tetap berada di suhu tinggi selama proses pengisian. Ini menjadi tantangan besar untuk menjaga umur baterai tetap awet," kata Carl Pei, CEO Nothing Technology.