Begini Cara Polri Cetak Polwan yang Adaptif dan Berdaya Saing

5 hours ago 3

Sabtu, 17 Mei 2025 - 20:54 WIB

Jakarta, VIVA – Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) menyelenggarakan Latihan Kerja (Latja) siswa Pendidikan dan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polwan Angkatan ke-57 dan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2025.

Kegiatan yang diikuti oleh 456 siswa itu dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 14-23 Mei 2025 sebagai wujud implementasi Asta Cita Pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul berwawasan holistik, dan juga memperkuat sinergi kepolisian dengan sektor strategis nasional.

Kepala Sepolwan Komisaris Besar Polisi Melda Yanny mengatakan bahwa Latja yang dilaksanakan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana Latja tahun ini memperkenalkan forma live-in di rumah warga selama 10 hari.

“Siswa Polwan melakukan pendataan kesehatan balita dan remaja melalui pengukuran antropometri, menggerakkan kelompok tani/ternak dengan pelatihan diversifikasi produk pangan, dan membantu pemasaran produk UMKM berbasis digital,” kata Melda dalam keterangannya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Ilustrasi Polwan amankan aksi damai

Photo :

  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Melda berharap Latja 2025 bisa menjadi model pendidikan kepolisian yang responsif terhadap kebutuhan zaman yang berkembang dan berubah.

“Kolaborasi dengan Bakomsus Ketahanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat menegaskan peran Polri sebagai institusi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional,” ucap dia.

Adapun Latja kali ini mengusung pendekatan multidisiplin, menggabungkan kompetensi teknis kepolisian dengan program ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat, di mana peserta tidak hanya menjalani pelatihan di Sekolah Pembentukan Perwira Gizi (SPPG) Polri untuk penguatan kapasitas Manajemen Beban Gizi (MBG), namun juga terjun langsung ke masyarakat dalam kegiatan pengabdian berbasis community policing.

Fokus-fokus dalam kegiatan kali ini dalam aspek penguatan teknis kepolisian yakni simulasi penanganan kasus kriminal, patroli integratif, dan manajemen konflik.

Dalam aspek ketahanan pangan yakni pendampingan petani dan nelayan lokal, revitalisasi lahan pertanian, serta inovasi teknologi pertanian presisi.

Sementara aspek kesehatan masyarakat yakni pengukuran antropometri anak untuk pemantauan status gizi, edukasi pola hidup sehat, dan pencegahan stunting.

Dan aspek pengembangan karakter yaitu pembentukan sikap mental disiplin, jiwa kebersamaan, dan etika profesi melalui live-in di rumah warga.

Lebih lanjut, Melda menegaskan bahwa Latja 2025 dirancang untuk menciptakan Polwan yang adaptif dan berdaya saing.

“Latja ini bukan sekadar pelatihan, tetapi laboratorium pengabdian nyata. Kami ingin setiap siswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan komitmen mengawal Asta Cita Pemerintah, khususnya di bidang pangan dan kesehatan. Polwan harus menjadi garda terdepan yang menghubungkan institusi dengan masyarakat,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |