Depok, VIVA – Dunia hiburan Tanah Air berduka. Ika Swastika, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Ika Zidane, pengisi suara legendaris di balik karakter Doraemon dan Ninja Hattori, meninggal dunia pada Senin, 20 Oktober 2025.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Komunitas Voice Over Dubber Announcer Indonesia (KVDAI) melalui akun Instagram resminya. Dalam unggahan tersebut, KVDAI menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian sosok yang telah berkiprah selama puluhan tahun di dunia dubbing Indonesia. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!
“Keluarga Besar Komunitas Voice Over Dubber Announcer Indonesia (KVDAI) turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Ika Zidane,” tulis akun @kvdaindonesia, dikutip Rabu 22 Oktober 2025.
![]()
Tak lupa, komunitas tersebut juga memanjatkan doa agar amal ibadah mendiang diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
“Semoga segala amal beliau diterima di sisi-Nya, diampuni dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Karya dan suara Ibu Ika Zidane akan selalu hidup dalam kenangan, tak lekang oleh waktu,” tambahnya.
Jenazah Ika Zidane telah dimakamkan pada hari yang sama di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat. Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga belum mengumumkan secara resmi penyebab meninggalnya pengisi suara yang suaranya begitu lekat di ingatan penonton Indonesia.
Profil Ika Zidane
Semasa hidup, Ika dikenal sebagai salah satu sosok penting dalam industri dubbing nasional. Selain menjadi pengisi suara Doraemon dalam film Stand By Me dan Stand By Me 2, ia juga dikenal lewat perannya sebagai Kanzo Hattori dalam serial legendaris Ninja Hattori.
Kontribusinya tak berhenti di situ. Dalam dunia animasi, Ika juga pernah mengisi suara karakter Togemon, Sora, Renamon, dan Hikari di Digimon. Ia pun turut menjadi Sailor Pluto (Setsuna Meiou) dalam Sailor Moon, menjadikan suaranya nyaris selalu hadir dalam setiap tayangan kartun populer era 90-an hingga awal 2000-an.
Perjalanan karier Ika di dunia sulih suara dimulai sejak 1996, ketika ia menimba ilmu di Sanggar Prathivi, studio yang dikenal sebagai tempat lahirnya banyak dubber berbakat di Indonesia. Setelah sempat bekerja sebagai penerjemah, Ika kembali menekuni dunia dubbing pada 1999—sebuah keputusan yang ternyata menjadi jalan hidupnya hingga akhir hayat.
Halaman Selanjutnya
Menariknya, bakat Ika ternyata menurun dari sang kakak, Anita Riyadi, yang dikenal sebagai pengisi suara Doraemon versi pertama pada periode 1989–1993. Mengikuti jejak kakaknya, Ika kemudian melanjutkan peran ikonik tersebut dan berhasil membangun identitas suara yang dicintai banyak generasi.

4 days ago
7









