Jakarta, VIVA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dengan pihak-pihak perbankan, mengenai dampak dari kondisi ketidakpastian global saat ini terhadap sektor keuangan dan perbankan di Tanah Air.
Namun, Mahendra mengaku menyoroti kinerja di sektor pembiayaan multifinansial (multifinance), yang menurutnya cukup terdampak dengan adanya kondisi global saat ini.
"Yang agak mencolok itu adalah (kinerja) perusahaan-perusahaan pembiayaan di tempatnya Pak Agusman," kata Mahendra saat menggelar pertemuan dengan Pemimpin Redaksi sejumlah media pada Sabtu, 3 Mei 2025.
[Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dalam sesi diskusi dengan Pemimpin Redaksi sejumlah media pada Sabtu pagi, 3 Mei 2025]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Kinerja di sektor multifinance itu diakui Mahendra memang cukup terdampak dengan adanya situasi ketidakpastian global seperti saat ini. Di mana, pada masa-masa sebelum terjadi gejolak perekonomian global, kinerja sektor tersebut diakuinya masih bisa tumbuh secara doubel digit.
"Tapi mulai tahun lalu menjadi single-digit. Bahkan, sampai April (2025), single-digitnya semakin rendah. Itu yang kelihatan," ujarnya.
Sementara untuk kinerja sektor keuangan lainnya, Mahendra mengatakan proyeksinya masih berada diprediksi-prediksi awal sebagaimana outlook kinerja 2025 yang telah disampaikan berbagai pihak sebelumnya.
"Kalau yang lain-lain, lagi-lagi masih berada di kisaran yang mereka sampaikan di awal, kemudian menjadi patokan dari apa yang menjadi pegangan kami juga. Perbankan begitu, pasar modal juga begitu," kata Mahendra.
Meski demikian, tantangan itu diakui Mahendra sepertinya masih belum akan berakhir. Sebab, hal itu berhubungan dengan manuver Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang sejak kepemimpinannya kembali di AS dalam periode kedua pemerintahannya telah getol mengobarkan perang tarif.
Terlebih, lanjut Mahendra, sampai saat ini tidak ada yang bisa menerka bagaimana manuver Trump ke depan, dan kaitannya dengan dampak terhadap kinerja sektor keuangan khususnya di Tanah Air.
"Kalau istilahnya itu mengenai apa yang dipikirkan seseorang yang akan ambil keputusan, katanya ya hanya dia dan Tuhan yang tahu. Tapi kalau untuk Trump, mungkin Tuhan pun bertanya apa kira-kira selanjutnya. Ya begitulah," ujarnya sambil berkelakar.
Halaman Selanjutnya
"Kalau yang lain-lain, lagi-lagi masih berada di kisaran yang mereka sampaikan di awal, kemudian menjadi patokan dari apa yang menjadi pegangan kami juga. Perbankan begitu, pasar modal juga begitu," kata Mahendra.