Bukan Cuma Pneumonia, Paus Fransiskus Berjuang dengan 6 Penyakit Ini Sebelum Meninggal

2 weeks ago 8
Update Warta Dini Cermat Terbaru

VIVA – Kabar duka datang dari Paus Fransiskus, pemimpin Amerika Latin pertama Gereja Katolik Roma, yang meninggal dunia pada Senin 21 April 2025 waktu setempat. Kabar duka ini telah disampaikan secara resmi oleh Vatikan.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya," kata Kardinal Farrell dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Vatikan, melansir Times of India, Senin 21 April 2025.

Beberapa waktu lalu, Paus Fransiskus diketahui sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit pneumonia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ternyata, Paus Fransiskus juga berjuang dengan beberapa riwayat penyakit lainnya yang membuat kesehatannya kerap menurun.

Paus Fransiskus

Photo :

  • AP Photo/Tatan Syuflana

Perjuangan kesehatan Paus Fransiskus dimulai sejak usia sangat muda, saat masih menjadi seminaris muda berusia dua puluhan, ia harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya karena infeksi paru-paru parah yang disebabkan oleh radang selaput dada. 

Radang selaput dada adalah kondisi ketika pleura, dua lapisan jaringan tipis yang mengelilingi paru-paru, mengalami peradangan. Hal ini menyebabkan nyeri dada yang tajam, terutama saat bernapas atau batuk.

Dalam kasus yang parah, seperti yang dialami Paus Fransiskus saat masih muda, peradangan dapat menyebabkan penumpukan cairan di antara lapisan-lapisan tersebut (disebut efusi pleura), yang menyebabkan infeksi atau kerusakan pada jaringan paru-paru itu sendiri.

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin harus melakukan pembedahan untuk mengangkat bagian paru-paru yang rusak guna menyelamatkan nyawa pasien dan menghentikan penyebaran infeksi.

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sambut Paus Fransiskus.

Photo :

  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Berikut komplikasi kesehatan yang dideritanya selama dirawat di rumah sakit baru-baru ini;

Bronkitis

Paus awalnya dirawat di rumah sakit karena bronkitis. Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial yang bertugas membawa udara ke dan dari paru-paru.

Bronkitis dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat jangka pendek atau dimulai secara bertahap dan menjadi jangka panjang atau kronis. 

Pneumonia Ganda

Pneumonia ganda atau pneumonia bilateral terjadi ketika kedua paru-paru terkena dan orang tersebut hanya mendapat sedikit oksigen. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur dan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, virus influenza, dan virus pernapasan syncytial (RSV).

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kondisi kronis, atau usia lanjut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pneumonia ganda. 

Infeksi Pernapasan Polimikroba

Segera setelah dirawat di rumah sakit, otoritas Vatikan mengatakan bahwa Paus menderita infeksi saluran pernapasan polimikroba.

Menurut National Institutes of Health, ini berarti orang tersebut memiliki campuran bakteri, virus, jamur, atau parasit yang tumbuh di paru-parunya.

Gagal Ginjal Tahap Awal

Dalam pembaruan kesehatan pada 23 Februari 2025, Vatikan menyampaikan bahwa beberapa tes darah Fransiskus menunjukkan "gagal ginjal ringan pada awalnya". Akan tetapi, dokter mengatakan tidak ada ancaman langsung bagi Paus.

Gagal ginjal ringan menurut Klinik Cleveland menunjukkan fungsi ginjal yang berkurang, tetapi tidak sampai gagal total. 

Kejang Bronkial

Dalam pembaruan pada 28 Februari, sebuah pembaruan diunggah bahwa kondisi pernapasan Paus Fransiskus memburuk setelah bronkospasme terisolasi yang menyebabkannya menghirup muntahan.

Paus dipasangi ventilator mekanis non-invasif. Bronkospasme atau kejang bronkial menurut Klinik Cleveland, adalah suatu kondisi ketika otot polos di sekitar bronkiolus (saluran udara kecil di paru-paru) mengencang dan menyempit, sehingga sulit bernapas.

Gagal Napas Akut

Dalam pembaruan pada tanggal 3 Maret, Vatikan mengungkapkan bahwa Paus telah mengalami dua episode gagal napas akut.

Dalam kasus tersebut, paru-paru gagal untuk menukar oksigen dan karbon dioksida dalam darah secara memadai, yang menyebabkan situasi yang mengancam jiwa.

Paus dipulangkan pada tanggal 23 Maret 2025 setelah 38 hari dirawat di rumah sakit. Pada tanggal 4 April, Paus Fransiskus menghadiri Misa Tahun Yubelium, yang merupakan acara publik pertamanya setelah dirawat di rumah sakit.

Ia juga menghadiri Misa untuk orang sakit dan petugas kesehatan pada tanggal 6 April dalam sebuah penampilan yang mengejutkan. Penampilan terakhirnya adalah yang singkat pada Misa Minggu Paskah di Lapangan Santo Petrus.

Halaman Selanjutnya

Dalam kasus yang parah, seperti yang dialami Paus Fransiskus saat masih muda, peradangan dapat menyebabkan penumpukan cairan di antara lapisan-lapisan tersebut (disebut efusi pleura), yang menyebabkan infeksi atau kerusakan pada jaringan paru-paru itu sendiri.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |