Senin, 5 Mei 2025 - 21:55 WIB
VIVA – Persib Bandung resmi mengunci gelar juara Liga 1 2024/2025 meski belum memainkan laga pada pekan ke-32. Kepastian ini diperoleh setelah laga antara Persebaya Surabaya kontra Persik Kediri berakhir imbang 3-3, Senin 5 Mei 2025. Hasil tersebut membuat Persebaya, bersama Dewa United, tak lagi mampu mengejar perolehan poin Persib.
Maung Bandung kini kokoh di puncak klasemen dengan 64 poin dari 31 pertandingan. Sementara itu, Dewa United dan Persebaya yang duduk di posisi kedua dan ketiga sama-sama mengoleksi 54 poin dari jumlah laga yang sama.
Dengan hanya tiga pertandingan tersisa, maksimal poin yang bisa diraih kedua pesaing tersebut adalah 63 – angka yang tak cukup untuk mengejar Persib.
Keberhasilan Persib musim ini tak hanya soal gelar. Tiga rekor penting berhasil ditorehkan klub asal Kota Kembang itu. Berikut rangkumannya:
1. Back-to-Back Champion untuk Pertama Kalinya
Untuk kali pertama dalam sejarah, Persib berhasil mencatatkan gelar juara dua musim berturut-turut di era Liga Indonesia. Setelah sukses musim lalu (2023/2024), kini trofi kembali diraih pada musim 2024/2025.
Sebelumnya, Persib memang pernah menjadi juara di musim 1994/1995 dan 2014, namun tidak dalam dua musim beruntun. Jika melihat ke belakang, torehan back-to-back ini hanya pernah dicapai di masa Perserikatan, saat Persib menjadi kampiun pada edisi 1993/1994 dan kemudian menjuarai Liga Indonesia pertama pada 1994/1995.
2. Juara dengan Format Liga Penuh
Gelar musim ini menjadi yang pertama diraih Persib melalui sistem liga penuh, tanpa adanya fase gugur seperti semifinal atau final. Ini merupakan pencapaian penting mengingat dalam gelar-gelar sebelumnya, Persib selalu melewati fase knockout.
Pada musim 1994/1995 dan 2014, format kompetisi masih menggunakan pembagian wilayah serta babak delapan besar hingga final. Sementara musim lalu, Persib juara lewat sistem championship series setelah fase liga reguler.
3. Akhirnya Angkat Trofi di Kandang Sendiri
Trofi Liga 1 2024/2025 akan resmi diterima Persib pada pertandingan terakhir musim ini, yakni menghadapi Persis Solo pada 25 Mei mendatang. Menariknya, laga penutup itu akan digelar di kandang sendiri, memberi kesempatan kepada Bobotoh untuk menyaksikan secara langsung seremoni penyerahan trofi.
Ini menjadi momen bersejarah karena sebelumnya, tiga gelar juara Persib selalu diraih di tempat netral atau kandang lawan. Musim 1994/1995 di Stadion Utama Senayan Jakarta, musim 2014 di Stadion Jakabaring Palembang, dan musim lalu di Stadion Gelora Bangkalan, Madura.
Persib tak hanya mencatatkan gelar, tapi juga menorehkan sejarah baru dalam perjalanan panjang sepak bola Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Pada musim 1994/1995 dan 2014, format kompetisi masih menggunakan pembagian wilayah serta babak delapan besar hingga final. Sementara musim lalu, Persib juara lewat sistem championship series setelah fase liga reguler.