Jakarta, VIVA – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terkadang datang tanpa peringatan, membuat banyak pekerja terjerembab ketidakpastian finansial. Sebab, ketika penghasilan bulanan terhenti, kebutuhan hidup masih harus tetap berjalan.
Di tengah kondisi ini, banyak orang mulai menghitung aset yang bisa dimanfaatkan untuk bertahan, termasuk dana darurat dan pesangon. Bagi sebagian orang, pilihan antara menggunakan dana darurat terlebih dahulu atau mengandalkan pesangon, bisa menjadi dilema tersendiri.
Padahal, memahami fungsi dan peran masing-masing dana tersebut, dapat membantu Anda menentukan prioritas keuangan secara lebih rasional dan berkelanjutan selama masa transisi. Berikut penjelasan selengkapnya seperti dirangkum dari Wealth Over Now, Rabu, 7 Mei 2025.
Perbedaan Dana Darurat dan Pesangon
Ilustrasi uang/rupiah
Photo :
- Pixabay/IqbalStock
Dana darurat adalah simpanan yang disisihkan secara khusus untuk menanggulangi kondisi darurat, termasuk kehilangan pekerjaan atau terkena PHK, biaya medis, atau krisis rumah tangga lainnya. Menurut Consumer Financial Protection Bureau di Amerika Serikat, dana darurat membantu seseorang agar tidak terpaksa berutang saat menghadapi situasi keuangan tak terduga.
Sementara itu, pesangon adalah kompensasi dari perusahaan bagi pekerja yang terkena PHK. Besarannya tergantung masa kerja dan kebijakan perusahaan. Umumnya, mencakup gaji beberapa bulan dan bertujuan sebagai penyangga sementara sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
Dana Darurat Vs Pesangon?
Ilustrasi mengelola keuangan.
Pakar keuangan merekomendasikan untuk menggunakan pesangon terlebih dahulu sebelum menyentuh dana darurat. Sebab, pesangon memang didesain untuk membantu karyawan yang kehilangan pekerjaan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan dasar selama belum memiliki penghasilan baru.
Alhasil, dana darurat tetap tersedia jika kondisi keuangan memburuk atau masa menganggur berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Keina Newell dari Wealth Over Now menyarankan, untuk menghitung kebutuhan dasar bulanan agar Anda bisa memperkirakan berapa lama pesangon akan bertahan.
Pertimbangan Tambahan
Selain itu, ada beberapa hal lain juga yang perlu dipertimbangkan, di antaranya:
1. Pajak Pesangon
Di beberapa negara, pesangon dapat dikenakan pajak penghasilan. Jika Anda menerima pesangon dalam jumlah besar secara sekaligus, kemungkinan beban pajak Anda akan meningkat. Alternatifnya, yakni pembayaran bertahap yang bisa membantu menurunkan beban pajak tahunan.
2. Manfaat Tambahan dari Perusahaan
Beberapa perusahaan menawarkan manfaat tambahan dalam paket pesangon, seperti asuransi kesehatan atau layanan konseling karier. Manfaat ini bisa mengurangi pengeluaran Anda selama belum bekerja kembali.
3. Mengisi Kembali Dana Darurat
Jika dana darurat terpaksa digunakan, rencanakan pengisiannya kembali secara bertahap setelah Anda mendapatkan penghasilan tetap. Dana ini penting sebagai perlindungan keuangan jangka panjang.
Sebagaimana kita ketahui, menghadapi PHK bukan hal mudah, namun dengan strategi keuangan yang tepat, Anda bisa melewati masa sulit ini dengan lebih tenang. Manfaatkan pesangon secara bijak dan simpan dana darurat Anda untuk kondisi yang lebih mendesak, sehingga stabilitas keuangan tetap terjaga.
Halaman Selanjutnya
Dana Darurat Vs Pesangon?