Demo Petani Singkong di Depan Kantor Gubernur Lampung Ricuh, 10 Polisi Terluka

4 hours ago 3

Senin, 5 Mei 2025 - 19:16 WIB

Bandarlampung, VIVA - Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa petani singkong di depan gerbang kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, berubah menjadi kericuhan, Senin, 5 Mei 2025. Imbas demo ricuh itu, 10 polisi alami luka-luka.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Petani Singkong Indonesia itu terlibat bentrok dengan polisi yang mengamankan aksi tersebut. 

Kericuhan pecah sekitar pukul 13.35 WIB usai audiensi antara perwakilan massa aksi dan Pemprov Lampung berakhir tanpa titik temu. Aksi demo yang awalnya kondusif dan tertib mala berubah jadi panas.

Massa aksi melempari batu ke arah polisi yang membentuk barikade penjagaan. Polisi tak tinggal diam dengan memukul mundur massa untuk mencegah situasi makin tak terkendali.

Bentrok pun tak terhindarkan. Deretan mobil komando, spanduk, serta bendera pun digunakan sebagai alat provokasi sehingga menambah panas situasi. Suara sirene ambulans ditambah teriakan peserta aksi memperlihatkan panasnya aksi demo di depan Kantor Gubernur Lampung itu.

Polisi menjaga lokasi. (Foto ilustrasi).

Photo :

  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menjelaskan adanya insiden yang menyebabkan 10 anggota kepolisian mengalami luka-luka.

"Situasi sempat memanas karena massa memaksakan kehendak untuk terus mendesak masuk setelah audiensi tak menemui solusi," kata Yuni, dikutip dari Antara, Senin, 5 Mei 2025.

Kombes Yuyun merincikan personel yang terluka yaitu Bripka Yuli Setiawan dari Polsek Teluk Betung Selatan mengalami luka robek di kepala. Bripka Yuli mesti dilarikan ke RS Bhayangkara.

Lalu, sembilan anggota polisi lainnya yakni Bripda Rendi Dwi Atmaja, Bripda Daffigo, Bripda Toni Sanzaya, Bripda Raka Alfito, Bripda Baliya, Bripda Aryo Yoga Pratama, Bripda Rangga Herviansyah, Bripka Ali Hanafi, dan Briptu Candra mengalami luka karena lemparan batu. Mereka dapat penanganan medis di tempat kejadian.

"Mereka mengalami luka di kepala, wajah, bahu, dan tangan akibat lemparan benda tumpul. Namun, semuanya telah ditangani dengan cepat oleh tim medis," jelas Kombes Yuyun.

Dia menambahkan meski aksi petani singkong bawa aspirasi tapi tindakan kekerasan tak bisa dibenarkan.

"Kami sangat menghargai aspirasi masyarakat. Akan tetapi, tindakan anarkis yang membahayakan keselamatan umum tidak akan kami toleransi," ujarnya.

Pun, Kombes Yuyun mengimbau agar seluruh elemen masyarakat tetap menjaga ketertiban. Ia mengingatkan agar forum dialog dijadikan sebagai jalan utama dalam menyampaikan pendapat.

"Polda Lampung terus berkomitmen mengawal hak demokrasi warga, tetapi tetap dalam koridor hukum dan keamanan," tutur Kombes Yuyun.

Massa unjuk rasa berasal dari berbagai kabupaten dan unsur petani singkong di Lampung. Mereka menyuarakan keadilan atas nasib petani singkong.

Massa aksi juga mendesak Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hingga Presiden RI Prabowo Subianto bisa turun tangan membantu. (ANT)

Halaman Selanjutnya

"Situasi sempat memanas karena massa memaksakan kehendak untuk terus mendesak masuk setelah audiensi tak menemui solusi," kata Yuni, dikutip dari Antara, Senin, 5 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |