Jambi, VIVA – Insiden mencekam belum lama ini terjadi di mana ada seorang pedagang pempek menikam dua pria preman pasar. Aksi tersebut diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral di media sosial.
Peristiwa ini tentu jadi perbincangan publik Tanah Air. Banyak dari mereka menilai tindakan pedagang tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap premanisme.
Viral Ada Aksi Pembelaan Diri Pedagang Pempek Kepada Dua Preman Pasar
Photo :
- Tangkapan Layar Instagram @kabarkampungkito_djb
Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Berikut VIVA rangkum Senin, 5 Mei 2025, berikut deretan fakta kasus pedagang pempek duel dengan 2 preman pasar yang berujung maut, begini kronologi kejadiannya
1. Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang beredar, kronologi kejadian berawal saat pedagang pempek tersebut berpapasan dengan seorang preman pasar di pintu masuk. Keduanya sempat terjadi adu mulut.
Selang beberapa waktu, preman tersebut kembali lagi ke pasar bersama seorang temannya. Kedatangan mereka kali ini diduga untuk menemui pelaku.
Adu mulut kembali terjadi dan situasi memanas hingga korban emosi dan memukul kepala pelaku menggunakan sebongkah batu bata. Tidak terima kepalanya terluka akibat pukulan tersebut, pelaku kemudian mengambil sebilah pisau dari dalam tasnya.
Tanpa berpikir panjang, pelaku langsung menyerang preman berinisial A dengan senjata tajam itu. Korban yang terkejut berusaha menghindar dan melarikan diri di tengah keramaian pasar.
2. Berujung Maut
Dalam insiden tersebut, satu pria tewas di lokasi kejadian setelah ditikam berulang kali di bagian dada oleh pedagang pempek tersebut, sementara satu lainnya selamat namun mengalami luka-luka.
3. Pelaku
Foto : Kapolresta Jambi Kombespol Boy Sutan Binanga Siregar Melakukan Pers Rilis Pedagang Pempek Setelah Membunuh Orang di Pasar
Photo :
- VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Diketahui, pelaku yang menusuk korban bernama Gutomo Edi Saputra (33), warga Jelutung, Kota Jambi, diserang oleh dua pria yang diduga preman. Ia merupakan seorang pedagang pempek di Pasar Tradisional Angso Duo, Jambi. Pedagang.
4. Keterangan Polisi
Menurut keterangan polisi melalui Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga, membenarkan terjadinya perkelahian yang melibatkan tiga pria. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis pagi, 1 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB.
Menurutnya aksi ini dipicu perkelahian ini diduga hal sepele. Saat Gutomo hendak membeli bahan dagangan di dalam pasar, salah seorang yang diduga preman, yakni Anggi Anggara (27), melontarkan kata-kata kasar yang menyinggung perasaannya.
"Saat di tengah pasar, korban (Anggi) turun dan langsung menantang pelaku berkelahi sambil menendang kepala motor pelaku. Istri pelaku dan pedagang sayur di pasar sempat melerai keduanya," jelas Kombes Pol Boy Sutan Binanga.
5. Tanggapan Warganet
Kasus ini menjadi viral di media sosial, dengan banyak warganet yang menyatakan dukungannya kepada pedagang pempek tersebut. Mereka menilai tindakan pelaku sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Ilustrasi netizen Indonesia.
"Pedagang pempek kamu hebat di mata orang orang walaupun salah di mata hukum, mudah-mudahan diringankan hukumannya, dia orang baik," tulis komentar warganet dalam unggahan yang membahas kasus ini.
"Saya siap untuk menjadi pengacaranya, jikalau dibutuhkan gratis tanpa biaya," timpal warganet lainnya.
6. Hukuman
Setelah kejadian, Gutomo melarikan diri. Polresta Jambi yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan mencari keberadaan pelaku.
Pelaku yang merupakan pedagang pempek diketahui terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kini, Gutomo mengaku menyesali perbuatannya yang menghilangkan nyawa seseorang.
Namun, ia berdalih bahwa tindakannya tersebut dilakukan semata-mata untuk membela diri setelah diserang menggunakan batu bata di bagian kepala.
Halaman Selanjutnya
Adu mulut kembali terjadi dan situasi memanas hingga korban emosi dan memukul kepala pelaku menggunakan sebongkah batu bata. Tidak terima kepalanya terluka akibat pukulan tersebut, pelaku kemudian mengambil sebilah pisau dari dalam tasnya.