Pekanbaru, VIVA – Kasus pengeroyokan yang menimpa seorang wanita oleh sejumlah debt collector di depan kantor polisi mendadak jadi perhatian publik di media sosial. Kejadian tersebut diketahui terekam dalam sebuah video dan beredar luas menjadi viral.
Dalam video yang beredar, terlihat wanita tersebut dianiaya oleh 20 orang debt collector diduga rebutan penarikan target mobil yang sama. Bahkan ia terlihat meminta tolong, namun tidak ada tindakan tegas dari pihak kepolisian di lokasi.
Ilustrasi pengeroyokan
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Rabu, 23 April 2025, berikut fakta kasus wanita dikeroyok debt collector di depan kantor polisi, begini kabar terbarunya.
1. Kronologi
Kejadian tersebut bermula saat korban yang diketahui berinisial RP (31) menolak menyerahkan kendaraannya kepada debt collector karena merasa telah memenuhi kewajiban cicilan. Perselisihan pun memanas hingga berujung pengeroyokan.
Mirisnya, terlihat beberapa anggota polisi hanya berdiri menyaksikan kejadian tanpa memberikan pertolongan, bahkan salah satu di antaranya tampak merekam peristiwa itu.
2. Tanggapan Pihak Kepolisian
Adanya kejadian itu, pihak kepolisian langsung memberikan tanggapan. Melalui Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil, mengatakan, pemicu kekerasan adalah perebutan target penarikan mobil antara dua kubu debt collector berbeda.
3. Polisi Tidak Membantu Lantaran Kalah Jumlah
Wanita Ini Dikeroyok Debt Collector di Depan Polsek
Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil menyampaikan bahwa anggotanya yang sedang piket berupaya menolong korban, namun kalah jumlah dan dalam kondisi fisik yang tidak prima.
"Anggota saya yang sedang piket ini sudah berusaha membantu, tapi kalah jumlah. Apalagi, anggota piket sudah tua-tua dan sakit-sakitan. Ada yang sakit gula, hipertensi, saraf terjepit, dan ada yang bahunya sudah dipasang pen,” ungkapnya.
Tak hanya itu, empat anggota polisi dari satuan lain yang berada di lokasi disebut tidak melakukan upaya pertolongan.
4. Kapolsek Dicopot
Alhasil adanya kejadian itu, pihak Kapolda Riau langsung memberikan tanggapan. Melalui Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan mengatakan pihaknya telah mencopot Kompol Syafnil dari jabatan sebagai Kapolsek Bukit Raya.
"Mutasi terhadap Kapolsek Bukit Raya adalah langkah tegas yang diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya," kata Herry.
Herry menekankan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pimpinan di tingkat Polsek dan jajaran untuk memastikan wilayahnya aman, personilnya disiplin, serta mampu memenuhi ekspektasi masyarakat.
"Ini bukan hanya bagian dari rotasi rutin, tetapi juga mencerminkan komitmen institusi dalam menjaga kualitas dan integritas pelayanan publik," tambahnya.
5. Netizen Geram
Ilustrasi netizen Indonesia.
Kejadian ini menjadi perbincangan netizen di media sosial. Banyak dari mereka yang geram melihat respons polisi hanya diam melihat korban dikeroyok oleh para debt collector.
“Miris banget kok bisa sih, di diemin aja padahal itu di depan Polsek, mana wanita lagi yang dikeroyok. Tolong usut tuntas," tulis komentar netizen dalam unggahan tersebut.
"Seharusnya polisi mengayomi masyarakat, tapi ini di depan kantornya langsung loh, kok di diemin aja," timpal netizen lainnya.
6. Kabar Terbaru
Korban kini masih menjalani pemulihan fisik dan mental. Ia telah melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Polsek Bukit Raya, dan proses penyelidikan masih berlangsung.
Publik menantikan penegakan hukum terhadap para pelaku yang masih buron serta evaluasi terhadap kinerja aparat yang lalai. Kasus ini bukan sekadar soal pengeroyokan, melainkan juga soal kepercayaan publik terhadap institusi yang seharusnya memberikan perlindungan.
Tampang 4 Debt Collector yang Kroyok Wanita di Pekanbaru
Photo :
- Instagram @medsoszone
Saat ini baru empat pelaku yang berhasil diringkus polisi setelah melakukan aksi brutal yang menghebohkan publik. Pelaku itu ialah E alias Kevin (46), yang diketahui sebagai ketua kelompok, serta tiga anak buahnya yakni MHA (18), R alias Riau (46), dan RS alias Garong (34).
Halaman Selanjutnya
Adanya kejadian itu, pihak kepolisian langsung memberikan tanggapan. Melalui Kapolsek Bukit Raya, Kompol Syafnil, mengatakan, pemicu kekerasan adalah perebutan target penarikan mobil antara dua kubu debt collector berbeda.