VIVA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah memacu pengerjaan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, dengan total nilai mencapai Rp 677,34 miliar. Progres realisasi dari proyek tersebut dilaporkan telah mencapai 51,84 persen per Oktober 2025.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, proyek tersebut dibangun dalam dua paket pekerjaan. Pada paket pertama, Perseroan telah mengerjakan saluran suplesi terbuka sepanjang 3.384 meter (m) dari total 4.097 m. Sementara pada paket lanjutan, saluran suplesi yang sudah diselesaikan sepanjang 1.416 m dari 2.520 m.
"Pembangunan ini menjadi kunci utama agar Bendungan Rukoh dapat difungsikan secara menyeluruh. Tanpa bendung pengarah, manfaat bendungan yang telah lama dinantikan masyarakat itu belum dapat dirasakan secara optimal," kata Ermy dalam keterangannya, Rabu, 15 Oktober 2025.
Gedung Waskita Karya
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dia menegaskan, Waskita Karya terus mempercepat pembangunan proyek bangunan pengarah, agar bisa segera mendukung fungsi Bendungan Rukoh.
"Bendungan berkapasitas tampung 128 juta meter kubik (m3) tersebut akan difungsikan untuk kebutuhan irigasi dan pengendalian banjir di wilayah sekitar Pidie," ujarnya.
Ermy menambahkan, saat ini Bendungan Rukoh sudah rampung dibangun dan siap mendukung kestabilan pasokan air irigasi, yang akan mengaliri lahan pertanian seluas 12.194 hektare (ha). Proyek senilai Rp 1,7 triliun itu juga mampu mereduksi banjir seluas 51 ha, atau mencakup tiga kecamatan yaitu Titeue, Keumala, dan Sakti.
“Keberadaan Bendungan Rukoh dapat meningkatkan produksi pertanian. Indeks Pertanaman (IP) diharapkan ikut naik dari 191 persen menjadi 300 persen, sehingga mendukung sasaran swasembada pangan pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memproyeksikan bahwa salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan menambah jumlah produksi pertanian tahun ini mencapai 6 ton per ha. Sementara musim tanamnya ditargetkan sebanyak tiga kali dalam setahun.
Bendungan dengan genangan seluas 687 ha ini diharapkan bisa memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat Aceh. Apalagi, proyek tersebut telah menyerap tenaga kerja lokal hampir 80 persen.
Sebagai informasi, sepanjang 2024 terdapat empat bendungan garapan Waskita Karya yang sudah diresmikan yaitu Karian, Margatiga, Leuwikeris, serta Temef. Saat ini masih ada beberapa proyek Sumber Daya Air (SDA) yang tengah dibangun Perseroan, di antaranya Bendungan Jragung, Mbay, Bener, Irigasi Belitang Lempuing, dan lainnya.
KPK Tetapkan Tersangka Suap DJKA Kemenhub Klaster Medan, Siapa?
Budi mengatakan akan mengecek terlebih dahulu apakah tersangka kasus DJKA Kemenhub klaster Medan sudah diumumkan KPK sebelumnya atau belum
VIVA.co.id
15 Oktober 2025