VIVA – Tesla, raksasa otomotif dan teknologi asal Amerika Serikat, tengah menghadapi badai internal setelah sejumlah eksekutif kunci dilaporkan mengundurkan diri secara beruntun sepanjang tahun 2025.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pengamat industri, terutama terkait dengan kepemimpinan Elon Musk dan masa depan perusahaan dalam menghadapi persaingan ketat di industri kendaraan listrik (EV) dan teknologi robotik.
"Anggota penting tim penjualan Tesla di AS, operasi baterai dan powertrain, divisi urusan publik, dan kepala bagian informasinya baru-baru ini telah mengundurkan diri, begitu pula anggota inti tim robot Optimus dan kecerdasan buatan yang menjadi taruhan Musk untuk masa depan perusahaan," kata Wakil Presiden Penjualan, Layanan, dan Pengiriman untuk operasi Tesla di Amerika Utar, Troy Jones, dikutip VIVA dari SlashGear Rabu, 15 Oktober 2025.
Diketahui, gaya kepemimpinan Elon Musk yang sangat agresif menjadi salah satu pemicu utama. Musk dikenal memiliki pendekatan manajemen yang sangat menuntut, sering membentuk tim kecil yang sangat teknis, dan tidak segan mengeluarkan anggota tim yang dianggap tidak memenuhi standar performa.
Beberapa mantan karyawan menyebut bahwa budaya kerja di Tesla sangat menekan, dengan istilah internal seperti “Tesla Time” menggambarkan tekanan tinggi dan ekspektasi kerja tanpa henti. Filosofi kerja ini bahkan disebut mirip dengan ritme kampanye politik serba cepat, keras, dan minim ruang kompromi.
Dampak pada Inovasi dan Operasi Perusahaan
Kepergian sejumlah petinggi tidak hanya memengaruhi kestabilan internal, tetapi juga bisa menghambat kelanjutan berbagai proyek ambisius Tesla. Misalnya, proyek Optimus (robot humanoid), divisi AI dan Full Self-Driving (FSD), serta ekspansi manufaktur baterai dan powertrain di berbagai wilayah.
Terlebih lagi, Tesla tengah menghadapi persaingan global yang semakin ketat, khususnya dari pabrikan EV asal Tiongkok seperti BYD dan NIO, yang menawarkan produk dengan harga kompetitif dan fitur mutakhir. Kehilangan para pemimpin teknologi dan operasional berpengalaman bisa melemahkan daya saing Tesla dalam jangka menengah hingga panjang.
Apa Tanggapan Elon Musk?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Elon Musk terkait gelombang pengunduran diri ini. Namun dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Musk telah berulang kali menyatakan bahwa ia lebih memilih tim kecil dengan talenta luar biasa dibanding organisasi besar yang sulit dikendalikan.
Halaman Selanjutnya
Pernyataan ini sering dipandang sebagai justifikasi atas perombakan internal dan pengurangan staf. Namun kini, ketika sejumlah nama besar keluar secara sukarela, tekanan mulai meningkat agar Musk memberi kejelasan kepada pemegang saham dan publik mengenai arah perusahaan ke depan.