Jakarta, VIVA — Industri otomotif Indonesia mencatat tonggak bersejarah. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menegaskan posisinya sebagai penggerak utama ekspor kendaraan nasional dengan capaian tiga juta unit kendaraan yang telah dikirim ke lebih dari 100 negara sejak pengapalan perdana Kijang generasi ketiga ke Brunei Darussalam pada 1987.
Pencapaian ini merupakan hasil proses panjang yang dimulai sejak era 1970-an, ketika industri otomotif nasional baru sebatas kegiatan impor kendaraan. Dalam perjalanannya, industri ini tumbuh menjadi basis produksi besar dengan kemampuan memproduksi mesin, komponen, hingga kendaraan utuh.
Kini, tingkat kandungan lokal kendaraan produksi Indonesia telah mencapai lebih dari 80 persen, mencerminkan kematangan rantai pasok nasional yang melibatkan ratusan pemasok dari berbagai lapisan, termasuk industri kecil dan menengah.
Pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD, Kementerian Perdagangan memberikan Primaniyarta Lifetime Achievement Award kepada TMMIN. Penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan pemerintah atas kontribusi Toyota yang konsisten mendorong ekspor kendaraan dan komponen otomotif dari Indonesia ke pasar global.
Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto, menyampaikan bahwa apresiasi ini menjadi dorongan untuk memperkuat peran Indonesia dalam peta ekspor otomotif dunia.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan pemerintah dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Pencapaian ekspor ini adalah hasil kolaborasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat yang ingin melihat produk Indonesia mampu bersaing di pasar global,” ujarnya dalam keterangan yang diterima VIVA Otomotif, Rabu 15 Oktober 2025.
Selama Januari hingga September 2025, Toyota mengekspor 218.162 unit kendaraan utuh, setara 57 persen dari total ekspor otomotif nasional yang mencapai 384.382 unit. Model yang paling diminati pasar luar negeri antara lain Kijang Innova (ICE dan hybrid), Fortuner, Veloz, serta Yaris Cross (ICE dan hybrid).
Dua model elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV telah berkontribusi sekitar 7 persen terhadap total ekspor Toyota di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
Industri otomotif berperan besar dalam menopang perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor manufaktur menyumbang 18,98 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi 0,9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,03 persen pada 2024.
Halaman Selanjutnya
Selain mendorong ekspor, sektor ini juga memberikan efek berganda melalui pajak, tenaga kerja, dan pendapatan daerah dari sektor kendaraan bermotor.