Surabaya, VIVA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencatat telah menerima total 55 kantong jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, hingga Senin pagi.
“Pada pagi hari ini sampai saat ini total kami menerima 55 kantong jenazah, dari awal sampai sekarang. Dari jumlah itu, lima berupa body part,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Kombes Pol. M Khusnan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Senin.
Tim SAR mengevakuasi korban Musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, (29/9)
Ia menjelaskan dari total tersebut, lima jenazah telah teridentifikasi di Sidoarjo dan lima lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, sehingga total 10 jenazah sudah teridentifikasi.
“Proses identifikasi masih terus berjalan. Sampel DNA keluarga telah kami kirim pada Sabtu pagi (4/10),” ujarnya.
Khusnan menambahkan proses pencocokan DNA dilakukan di Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Jakarta.
Ia berharap hasil dapat diterima lebih cepat dari waktu normal lima hari.
“Kami sudah berkomunikasi dengan tim Laboratorium DNA Pusdokkes Polri. Prosesnya tidak bisa dipercepat secara manual karena bergantung pada mesin, tapi kami harap bisa lebih cepat,” katanya.
Ia menegaskan tim DVI tetap menggunakan metode identifikasi ganda dengan data primer seperti DNA dan gigi, serta data sekunder berupa ciri fisik dan barang pribadi korban.
“Baik data antemortem maupun postmortem kami cocokkan untuk mendapatkan hasil yang paling akurat,” ujarnya menegaskan. (Ant)
Mobil Mercy Ringsek Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Diduga Milik Pengasuh Pesantren
Mobil Mercedes-Benz hancur tertimpa reruntuhan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo. Diduga milik pengasuh pesantren, mobil mewah itu dievakuasi dari puing bangunan ambruk.
VIVA.co.id
6 Oktober 2025