Jakarta, VIVA – Belakangan ini, Eropa diterpa fenomena blackout atau pemadaman listrik besar-besaran. Akibatnya, beberapa negara yang mengalami blackout, lumpuh total selama peristiwa itu terjadi.
Tak sampai di situ, menyusul peristiwa itu, salah satu negara yang terdampak, Spanyol, mengalami lonjakan tarif listrik yang sangat signifikan.
Melansir dari Sur In English, Jumat, 2 Mei 2025, harga listrik di Spanyol melonjak drastis hingga 450 persen pasca-blackout tersebut. Menurut data dari operator pasar listrik Iberia (OMIE), harga listrik di pasar grosir melonjak dari sekitar 5 euro per MWh menjadi 31,83 euro per MWh atau setara sekitar Rp601.527 (kurs Rp18.900 per euro).
Ilustrasi kota Madrid, Spanyol.
Meski naik tajam dalam sehari, angka ini masih lebih rendah 40,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatat harga sebesar 53,44 euro per MWh atau sekitar Rp1 juta. Dalam distribusi waktu, lonjakan tertinggi terjadi pada pukul 07.00–08.00 pagi, dengan harga mencapai 117,01 euro per MWh (sekitar Rp2,2 juta).
Sebaliknya, harga paling murah tercatat antara pukul 14.00–15.00 siang, dengan nilai -0,17 euro (minus Rp3.213), yang berarti produsen harus membayar untuk mendistribusikan listrik mereka. Meskipun lonjakan harga ini terjadi sehari setelah blackout, para analis menyatakan bahwa peristiwa ini lebih dipengaruhi oleh anomali harga sehari sebelumnya, ketika tarif listrik sempat berada di nol hingga negatif.
Kondisi ini membuat rata-rata harga listrik sangat rendah pada Selasa, yakni 5,79 euro per MWh. Kenaikan besar pada Rabu hanya berlaku bagi konsumen di pasar regulasi dengan tarif PVPC (voluntary price for the small consumer). Adapun pelanggan di pasar bebas tetap aman karena tarif mereka telah dipatok di harga tetap.
Pasokan Listrik di Spanyol dan Portugal Mulai Pulih, Penyebab Padam Masih Misteri
Listrik hampir sepenuhnya pulih di Spanyol dan Portugal pada hari Selasa, 29 April 2025 -- setelah sehari sebelumnya lumpuh total
VIVA.co.id
29 April 2025