Selasa, 15 April 2025 - 13:00 WIB
VIVA – Sikap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melancarkan serangan kembali di Jalur Gaza, Palestina, mendapat kecaman keras dari rakyatnya. Tak terkecuali dari para tentara zionis dan veteran.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, ribuan tentara Israel menunjukkan sikap menentang terhadap keputusan Netanyahu dengan membuat sejumlah surat terbuka.
Salah satu prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berani mengemukakan sikapnya adalah seorang perwira medis cadangan, Or Goren (51).
Menrut Goren, ia dan rekan-rekannya terpaksa harus terjun dalam pertempuran di Gaza. Sementara, Goren menegaskan jika perang yang terjadi semata-mata hanya untuk melayani tujuan politik Netanyahu.
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Photo :
- AFP/Menahem Kahana
"Kami katakan bahwa kami sudah di ujung tanduk, dan kami tidak tahan lagi. Kami percaya perang ini hanya dibiarkan terjadi untuk melayani tujuan politik Netanyahu," ujar Goren dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh mantan pilot jet tempur Angkatan Udara Israel (IAF), Kapten (Purn.) Guy Poran. Poran yakin jika negaranya sudah melakukan proses negosiasi untuk membebaskan sandera yang ditawan Hamas.
Akan tetapi, Netanyahu justru menggagalkan langkah itu dengan kembali memerintahkan serangan di Gaza. Hal ini yang dinilai Poran jika Netanyahu telah menggadaikan nyawa rakyat Israel yang disandera.
"Kami yakin Israel benar-benar bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan," ucap Poran dikutip VIVA Militer dari Stars and Stripes.
VIVA Militer: Warga Israel yang disandera kelompok Hamas Palestina
Photo :
- The New York Times/Saher Alghorra
"Namun, setelah Netanyahu membuat keputusan gila ini dengan membuang perjanjian dan mempertaruhkan nyawa para sandera, menjadi jelas bahwa kami perlu melakukan sesuatu," katanya.
Sikap penentangan terhadap keputusan Netanyahu juga ditunjukkan oleh Danny Yatom, mantan kepala dinas intelijen Israel, Mossad.
Menurut Yatom, sikapnya dan 250 mantan agen Mossad menentang keputusan Netanyahu adalah tindakan yang harus dilakukan. Pemerintah Netanyahu disebut Yatom harus menghentikan perang demi keamanan negara dan rakyatnya.
"Kami yakin bahwa pertempuran yang terus berlanjut membahayakan nyawa para sandera dan tentara kami. Semua kemungkinan untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri penderitaan harus diupayakan," ujar Yatom.
VIVA Militer: Warga Israel yang disandera kelompok Hamas Palestina
Photo :
- Flash90/Ayman Alhesi
"Kami menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil keputusan yang berani dan bertindak secara bertanggung jawab demi keamanan negara dan warga negaranya," katanya.
Halaman Selanjutnya
Source : The New York Times/Saher Alghorra