Fadli Zon Ingin Pugar Situs Gunung Padang Meski Tak Ada Gambaran Bentuk Aslinya

1 week ago 10

Selasa, 29 April 2025 - 12:21 WIB

Bandung, VIVA –  Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengumumkan rencana pemugaran Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur. Meski struktur aslinya belum sepenuhnya diketahui, pemugaran diharapkan dapat dilakukan dengan mengacu pada hasil kajian para peneliti yang terus berlangsung.

"Kita akan percayakan ke depannya ada pemugaran, itu yang paling penting supaya bisa terawat. Namanya dipugar ya seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan itu dipugar, dicoba untuk dikembalikan seperti aslinya. Tapi karena kita tidak punya blueprint-nya, mungkin tidak bisa 100 persen," kata Fadli saat ditemui di Gedung Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Senin, 29 April 2025. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Ia menambahkan, pemugaran akan berangkat dari kondisi struktur batuan yang ada saat ini. Batu-batu yang roboh atau jatuh akan coba ditegakkan kembali, dengan panduan hasil kajian arkeologis.

"Saya kira itu (pemugaran) bisa berangkat dari struktur batu-batu yang ada. Batu yang rebah dan yang jatuh bisa didirikan, berdasarkan kajian-kajian arkeolog seperti apa. Mudah-mudahan tahun ini bisa dimulai," ujarnya

Penelitian terhadap situs Gunung Padang, yang disebut telah ditemukan sejak tahun 1914, akan terus dilanjutkan. Kementerian Kebudayaan akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat kajian ilmiah dalam proses pemugaran.

"Penelitian bisa dilanjutkan bekerja sama dengan BRIN. Karena riset adalah domain BRIN. Untuk pemugaran dari situs itu adalah domain Kementerian Kebudayaan. Kita akan coba pemugaran, tapi yang didasarkan pada kaidah dari kajian-kajian yang ada yang kita lakukan untuk pemugaran," ungkapnya

Terkait pendanaan, Fadli mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk melakukan kajian dan penulisan, namun dirinya mengaku tidak ingat jumlahnya. "Untuk sementara ini (anggaran) penulisannya. Nanti penerbitannya bisa pakai skema public-private partnership," tuturnya.

Sebagai informasi, Situs Gunung Padang selama ini kerap menjadi perbincangan karena banyaknya klaim dan spekulasi yang menyelimutinya.

Gunung Padang pertama kali ditemukan arkeolog Belanda, NJ Krom tahun 1914, yang merupakan struktur megalitikum – sebuah kompleks sekitar 900 meter persegi dengan lima teras struktur batuan megalitik terbesar di Asia Tenggara, berupa susunan batu kolom andesit yang membentuk teras-teras bertingkat yang membentuk struktur monumen. 

Beberapa pihak menyebutnya sebagai situs peradaban tertua di dunia, bahkan diklaim sebagai piramida yang lebih tua dari Piramida Giza di Mesir. Namun, klaim-klaim tersebut masih memerlukan pembuktian ilmiah lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya

Terkait pendanaan, Fadli mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk melakukan kajian dan penulisan, namun dirinya mengaku tidak ingat jumlahnya. "Untuk sementara ini (anggaran) penulisannya. Nanti penerbitannya bisa pakai skema public-private partnership," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |