Surabaya, VIVA – Gudang milik CV Sentosa Seal di kawasan Margomulyo, Surabaya, kembali menjadi sorotan setelah diduga diam-diam beroperasi meski telah disegel oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak 22 April 2025.
Perusahaan yang diketahui milik Diana ini disegel lantaran tidak mengantongi Tanda Daftar Gudang (TDG), namun pada Jumat malam, 2 Mei 2025, aktivitas mencurigakan kembali terekam kamera dan viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_surabaya, terlihat sejumlah orang berlarian keluar dari gudang yang seharusnya masih dalam status penyegelan.
Beberapa di antaranya adalah perempuan yang diduga sebagai pekerja. Dugaan pelanggaran ini kemudian memicu keprihatinan masyarakat dan memantik respons cepat dari Pemerintah Kota Surabaya.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, membeberkan kronologi temuan aktivitas ilegal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa laporan pertama kali datang dari mantan pekerja gudang yang kini bekerja di sekitar lokasi.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji
Mereka mencurigai kondisi police line yang sudah tidak utuh dan gembok yang hilang dari pintu gudang.
“Anak-anak itu lapor ke saya. Hari Kamisnya mereka lihat gemboknya sudah enggak ada. Katanya ada perbaikan kelistrikan. Tapi Jumat malam mereka makin curiga karena ada suami karyawan jemput istrinya di depan gudang dan langsung kabur saat ditegur,” kata Armuji dikutip tvOne.
Kecurigaan kian menguat setelah enam orang diketahui keluar dari dalam gudang sekitar pukul 19.00 WIB. Bukti video amatir yang merekam kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Wali Kota Surabaya, yang kemudian memerintahkan Satpol PP dan Polres Tanjung Perak untuk kembali menyegel lokasi.
“Jumat malam itu juga langsung ditindaklanjuti. Gudang disegel ulang, diberi police line lagi, dan digembok dengan rantai,” lanjut Armuji.
Terkait nasib para pekerja, Armuji menyebut bahwa hingga kini belum ada komunikasi resmi dari pihak CV Sentosa Seal kepada Dinas Tenaga Kerja Surabaya mengenai nasib karyawan yang terdampak penyegelan.
Menurutnya, jumlah pekerja yang terlihat pada malam kejadian tidak banyak, hanya sekitar tujuh orang.
“Pihak perusahaan belum mengajukan langkah apapun terkait karyawannya. Harusnya mereka menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Kasus ini juga sudah ditangani Polda Jawa Timur,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak kepolisian kini menyiagakan mobil patroli dan petugas selama jam operasional kerja di sekitar lokasi. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
CV Sentosa Seal sebelumnya memang pernah mengajukan izin untuk melakukan pemeliharaan instalasi listrik di dalam gudang.
Namun, temuan terbaru menunjukkan adanya dugaan pelanggaran izin tersebut, karena aktivitas yang terlihat bukan hanya bersifat teknis, melainkan produksi yang melibatkan tenaga kerja.
Pemerintah Kota Surabaya menegaskan akan memperketat pengawasan dan meminta seluruh pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan.
“Jangan main-main dengan aturan,” tegas Armuji.
Halaman Selanjutnya
“Anak-anak itu lapor ke saya. Hari Kamisnya mereka lihat gemboknya sudah enggak ada. Katanya ada perbaikan kelistrikan. Tapi Jumat malam mereka makin curiga karena ada suami karyawan jemput istrinya di depan gudang dan langsung kabur saat ditegur,” kata Armuji dikutip tvOne.