Sidoarjo, VIVA – Memasuki hari ketiga proses pencarian dan evakuasi, upaya penyelamatan santri yang tertimpa reruntuhan bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Musala tiga lantai yang tengah dalam proses pembangunan itu ambruk saat para santri tengah melaksanakan salat Asar berjemaah, menyebabkan puluhan orang tertimpa material bangunan.
Tim SAR gabungan menghadapi tantangan besar karena struktur reruntuhan yang tidak stabil, memperlambat upaya mencapai para korban yang masih hidup di bawah puing-puing beton. Hingga kini, belum ada kepastian jumlah santri yang masih terjebak. Informasi yang diterima wartawan menunjukkan adanya perbedaan data antara instansi terkait.
Musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk menimpa ratusan santri
Menurut laporan dari SAR Surabaya, sebanyak 72 orang masih terjebak hingga Selasa malam, pukul 20.00 WIB, berdasarkan data dari pihak pondok pesantren. Namun, dalam keterangan resmi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban yang diduga masih tertimbun mencapai 91 orang, berdasarkan absensi santri.
Meski demikian, seluruh unsur SAR gabungan tetap berupaya maksimal menyelamatkan para korban. Sejumlah korban masih merespons saat tim penyelamat mencoba berkomunikasi dari balik reruntuhan. Namun akses menuju lokasi mereka masih tertutup beton dan puing berat.
"Ada tujuh korban yang memberikan respons, namun belum bisa dievakuasi karena akses tertutup material reruntuhan," ujar SAR Mission Coordinator (SMC), Nanang Sigit dikutip dari viva.jatim.viva.co.id, Rabu (1/10/2025).
Satu dari tujuh korban tersebut diketahui dalam kondisi tertelungkup, terjepit material bangunan. Di dekatnya, terdapat jasad korban lain dalam posisi bersujud. Enam korban lainnya berada di sisi lain bangunan, tepatnya di balik kolom tengah, yang saat ini masih coba ditembus tim evakuasi.
Untuk menjaga kondisi para santri yang masih hidup, tim SAR terus mengirimkan oksigen, makanan, dan air minum ke lokasi korban, sekaligus memberikan semangat agar mereka tetap bertahan. Komunikasi secara verbal juga terus dilakukan untuk memastikan mereka dalam kondisi sadar.
Evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo
Photo :
- Zainal Azhari/tvOne/Surabaya
BNPB mencatat, hingga hari ini, total 100 korban telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan. Dari jumlah tersebut, 70 santri telah dipulangkan usai mendapatkan perawatan di rumah sakit, sementara 26 lainnya masih menjalani perawatan intensif. Satu korban dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto. Sementara itu, tiga santri dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar.
Sebagai bentuk perhatian pemerintah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan mengunjungi lokasi kejadian pada Rabu ini.
Tragedi yang terjadi pada Senin, 29 September 2025, itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny. Saat kejadian, musala yang tengah dibangun ambruk secara tiba-tiba dan menimpa para santri yang sedang menjalankan salat berjemaah di lantai satu bangunan.
Artikel ini sudah tayang di jatim.viva.co.id dengan judul Kondisi Santri yang Masih Terjebak di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Halaman Selanjutnya
Satu dari tujuh korban tersebut diketahui dalam kondisi tertelungkup, terjepit material bangunan. Di dekatnya, terdapat jasad korban lain dalam posisi bersujud. Enam korban lainnya berada di sisi lain bangunan, tepatnya di balik kolom tengah, yang saat ini masih coba ditembus tim evakuasi.

3 weeks ago
13









