Garut, VIVA – Aksi tidak senonoh yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di sebuah klinik di Garut, Jawa Barat, viral usai terekam kamera CCTV.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak oknum dokter tersebut diduga meraba bagian dada seorang pasien ibu hamil saat pemeriksaan berlangsung.
Korban diketahui tidak dapat melawan karena tengah dalam posisi diperiksa di ruang praktik.
Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani mengatakan, Insiden tersebut terjadi pada Juni 2024 yang kemudian kembali menyita perhatian publik setelah viralnya rekaman CCTV.
Dinkes Garut membenarkan bahwa dokter yang bersangkutan telah berhenti berpraktik di wilayah Kabupaten Garut.
"Ya, sekarang yang bersangkutan itu sudah tidak berpraktik di wilayah Kabupaten Garut. Kalau tidak salah, kasusnya juga sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ungkap Leli dikutip tvOne, Selasa 15 April 2025.
Leli juga menjelaskan bahwa dokter yang diketahui berinisial MSF alias Iril tersebut bukan berstatus sebagai ASN, melainkan hanya praktik di beberapa fasilitas kesehatan swasta di Garut, termasuk klinik di Jalan Ahmad Yani dan rumah sakit di wilayah Malambung.
Meskipun menurut Dinas Kesehatan kasus ini telah diselesaikan secara damai, Polres Garut tetap melakukan penyelidikan.
Kapolres Garut bersama jajarannya bahkan turun langsung ke lokasi untuk mengidentifikasi ruangan yang menjadi tempat dugaan pelecehan terjadi.
Pihak kepolisian juga tengah membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa pernah menjadi korban tindakan serupa oleh dokter tersebut.
Informasi yang dikutip tvOne, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari korban ke Polres Garut. Namun penyelidikan akan terus berlanjut seiring upaya pengumpulan informasi dari pihak klinik dan identifikasi lokasi kejadian.
Sementara itu, manajemen Klinik Karya Harsa, tempat dokter MSF pernah praktik, mengaku sangat dirugikan atas tindakan tak senonoh yang dilakukan oleh oknum dokter tersebut.
Wakil Direktur Klinik Karya Harsa, dokter Dewi Sri Fitriani, mengatakan bahwa pihaknya sudah mencurigai gelagat tidak pantas dari dokter Iril, sehingga diputuskan untuk memasang kamera CCTV dan melaporkan temuan ke kepolisian.
"Ini sangat merugikan kami dan mencoreng nama baik para dokter di Indonesia. Kami sudah mencium adanya perbuatan itu, sehingga kami melakukan koordinasi dengan kepolisian," kata Dewi.
Dokter MSF sendiri diketahui mulai jarang aktif sejak awal 2025, hanya hadir di jadwal tertentu. Kini, pihak klinik tengah mempertimbangkan langkah hukum lanjutan bersama manajemen atas dampak buruk yang ditimbulkan dari kasus ini.
Halaman Selanjutnya
Pihak kepolisian juga tengah membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa pernah menjadi korban tindakan serupa oleh dokter tersebut.