Ibas Dorong Pemerintah Genjot Industri Kopi Agar Mendunia

2 days ago 4

Rabu, 16 April 2025 - 17:31 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua MPR RI Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong pemerintah agar memfasilitasi industri kopi di Indonesia. Tujuannya, untuk menyejahterakan petani kopi, peluang ekonomi, dan koneksi antar generasi dari pengembangan komoditas kopi di Tanah Air. 

Ia mendorong penguatan regulasi untuk mendukung UMKM dan ekspansi pasar global. Pemerintah, menurutnya, harus berperan aktif memfasilitasi agar industri kopi Indonesia makin kompetitif dan maju mendunia. 

"Aroma kopi seribu rasa tak terbayangkan. ‘Every sip of coffee give us a sensorial journey with smile, warm and peace’. Setiap tegukan kopi memberikan sensasi perjalanan dengan senyuman, terasa hangat dan damai. Banyak orang yang bilang kopi akan membuat kita menjadi lebih sehat dan tenang. Kadang orang minum kopi itu juga membuat lebih damai. Saya tidak mengerti juga, orang stress sih stress saja ya kan? Tapi ya, itu yang mereka katakan tentang kopi,” kata Ibas dalam keterangannya, Rabu, 16 April 2025.

“Ada stigma, minum kopi itu gak bikin ngantuk, padahal gak ngaruh juga ya? Tidur mah tidur aja, ngopi-ngopi saja. Tapi ada bayangan dan pikiran yang mengatakan kalau ngopi itu membuat hidup kita menjadi lebih panjang,” sambungnya.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan pemerintah wajib mementingkan kesejahteraan petani kopi agar ada timbal balik yang saling menguntungkan.

“Sehingga harus ada timbal balik yang saling menguntungkan, harus ada standar pembelian. Saya ingin ke depan para petani kopi kita juga harus ada batas tingkat pembelian yang bisa menguntungkan mereka. Sehingga kita membagi keuntungan,”  ujarnya. 

Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin ini kemudian membahas berbagai tantangan di dunia perkopian Indonesia. Mulai dari ketersediaan lahan hingga iklim.

Ia mengaku ada berbagai tantangan bagi petani kopi, salah satunya yaitu ketersediaan lahan yang semakin berkurang akibat pengembangan perdesaan, perkotaan.

“Tantangan lainnya, di hulu ada iklim yang sering berubah. Kita hanya punya dua musim, panen dan paceklik, hujan dan kering. Kalau kedapetan keringnya terus, berarti kan stok kalian yang di hilir juga menjadi mahal. Dan tidak bisa digantikan dengan cara yang lain,” jelasnya 

Maka itu, menurutnya tantangan tersebut harus diantisipasi. Belum lagi dengan kehadiran teknologi, seperti AI dan teknologi pertanian (modern farming). 

“Sehingga petani kopi kita juga harus mengenal peralatan modern, yang bisa meningkatkan produktivitas sehingga margin keuntungan menjadi lebih besar,” katanya. 

Ibas juga menyoroti kreatifitas turunan kopi yang bisa dikembangkan, seperti makanan, kue, dan lainnya, serta kreativitas dari branding produk. “Itu juga salah satu cara memperkenalkan kopi dan membuat satu produk untuk berkelanjutan dalam mengkonsumsi kopi-kopi dalam negeri.”

Lebih lanjut, Ibas juga menyampaikan akan terus mengawal agar regulasi peraturan dan undang-undang terkait perdagangan kopi, pertanian kopi, dan pengembangan kopi bisa secara tepat. 

“Sehingga saya yakin Indonesia harus terus bertahan, bersaing dan kalau kita sekarang empat besar, kita bermimpi pada satu ketika, ‘we are the champion of coffee in the world’," katanya.

Halaman Selanjutnya

Ia mengaku ada berbagai tantangan bagi petani kopi, salah satunya yaitu ketersediaan lahan yang semakin berkurang akibat pengembangan perdesaan, perkotaan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |