Jumat, 2 Mei 2025 - 15:46 WIB
Bali, VIVA – Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid berharap Indonesia mendulang banyak medali di IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali.
Meskipun begitu, dirinya mengaku tidak memberikan target khusus untuk para atlet yang akan berlaga di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali 2-4 Mei 2025 mendatang.
"Saya kali ini tidak ingin memberikan tekanan kepada atlet kita, saya ingin mereka bertanding sebebas-bebasnya tapi tetap fokus," kata Yenny saat acara Welcoming Lunch and Press Conference IFSC Climbing World Cup Bali 2025 yang digelar di Gedung Kertha Sabha, Denpasar, Kamis, 1 Mei 2025.
Yenny Wahid yang juga Wakil Presiden IFSC Asia ini meyakini, sekitar 30 atlet panjat tebing yang diturunkan nanti sudah memahami pencapaian mereka.
"Tapi mereka sudah tahu kok, tidak usah dikasih tekanan pun mereka pasti memasang target tinggi untuk diri mereka sendiri," ujarnya.
Namun, dengan kehadiran 251 peserta dari 32 negara dunia, Yenny tetap berharap ada keajaiban untuk para skuad nya sehingga dapat memborong banyak medali.
Bali yang terpilih sebagai venue utama menurutnya, memiliki kekuatan spiritual tersendiri. Dirinya juga berharap doa dari masyarakat Bali dan Indonesia untuk mendukung atlet panjat tebing nasional yang berlaga.
Dikatakan Yenny, atlet panjat tebing Indonesia telah banyak mengikuti prestasi dunia. Hanya saja menurutnya, ada faktor X takdir dan keberuntungan.
"Ini adalah pulau yang penuh dengan doa, kita harapkan doa-doa dari masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk mengantarkan atlet kita meraih berprestasi," ungkap Yenny Wahid.
Sementara, performa atlet olimpiade di nomor speed Veddriq Leonardo tak diragukan lagi. Namun, kata Yenny, saat ini Veddriq sedang mengalami cidera jari sehingga sulit untuk diandalkan.
Harapan besar untuk mendulang medali untuk speed saat ini bertumpu pada Kiromal Katibin sebagai peraih medali perak di pesta olahraga dunia 2022.
"Dalam sesi uji sebelumnya, Kiromal Katibin berhasil mencatatkan waktu bahkan lebih dari catatan waktu Veddriq Leonardo di piala dunia IFSC 2023 Seoul dengan mencatat waktu 4,90 detik," kata Yenny.
Yenny menambahkan, kalau sebelumnya di nomor lead Indonesia berada di peringkat 100, tapi kali ini berhasil masuk 20 besar.
"Ini lompatan luar biasa karena dulu kita masih peringkat 100 untuk lead. Kalau speed kita merajai, untuk lead kita masih di bawah," jelas Yenny Wahid.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Bali sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025.
“Mewakili Pemerintah Provinsi Bali, saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh peserta, official, dan delegasi dari 32 negara yang turut ambil bagian dalam perhelatan bergengsi IFSC World Cup Bali 2025, yang akan diselenggarakan selama tiga hari di Nusa Dua,” kata Giri Prasta.
Wakil Gubernur Bali juga menekankan pentingnya menjunjung nilai-nilai sportivitas dalam setiap pertandingan.
“Besar harapan saya agar seluruh pertandingan berlangsung dengan sportif, penuh semangat, dan menjunjung tinggi fair play,” ujarnya.
Ia juga mengajak para delegasi untuk menikmati kekayaan budaya dan keindahan alam Bali selama berada di Pulau Dewata.
“Bali bukan hanya destinasi wisata dunia, tetapi juga tempat di mana keberagaman budaya dan nilai-nilai tradisi hidup berdampingan secara harmonis. Kami juga berharap seluruh delegasi mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan di pulau ini,” ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Dikatakan Yenny, atlet panjat tebing Indonesia telah banyak mengikuti prestasi dunia. Hanya saja menurutnya, ada faktor X takdir dan keberuntungan.