Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah setelah sempat mengalami penurunan tajam hampir 3 persen pada akhir sesi pertama. IHSG ditutup terkoreksi 1,87 persen atau 154,57 poin ke level 8.117,15.
Pergerakan IHSG berada dalam rentang area 7.959 hingga 8.354. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 27,09 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 2,87 juta kali.
Hanya sektor kesehatan yang berhasil mencatatkan hasil positif sebesar 1,05 persen. Sebaliknya sektor energi turun signifikan 3,71 persen, sektor properti susut 3,48 persen dan sektor industri terkoreksi 3,46 persen.
Selanjutnya penurunan turut melanda sektor siklikal sebesar 2,04 persen, sektor teknologi dan infrastruktur melemah 1,80 persen, sektor transportasi kehilangan 1,66 persen, sektor keuangan jatuh 1,68 persen serta struktur non-siklikal turun 0,53 persen.
Ilustrasi Investasi
Photo :
- pexels.com/Leeloo The First
Menurut analis Phintraco Sekuritas melemahnya IHSG ditekan oleh koreksi mayoritas saham konglomerasi dan saham-saham yang berkaitan dengan Morgan Stanley Capital International (MSCI). Hal ini, sebagai respon atas MSCI yang berencana melakuan penyesuaian metodologi perhitungan free float khusus untuk konstituen saham Indonesia dengan masukan dibuka hingga 31 Desember 2025 dan hasil diumumkan paling lambat 30 Januari 2026.
Berdasarkan pantauan VIVA di Stockbit saham milik taipan Prajogo Pangestu terbakar. Saham CDIA melemah 5,36 persen, saham PTRO turun 9,44 persen, saham CUAN tergerus 7,31 persen, dan saham BREN susut 3 persen.
"Investor menanti realisasi laporan keuangan kuartal III-2025 dan membaiknya perekonomian domestik pada kuartal IV-2025," sambung analis Phintraco Sekuritas dikutip dari risetnya pada Senin, 27 Oktober 2025.
Secara teknikal, IHSG breaklow MA20 di level 8117 dengan kenaikan volume transaksi. Stochastic RSI juga mengalami death cross di pivot area, dengan MACD membentuk penyempitan negative slope.
Dalam riset yang sama, Phintraco Sekuritas melaporkan tiga emiten saham sukses mencatatkan lonjakan harga pesat hingga masuk jajaran top gainers, diantaranya:
PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Saham ADMR membukukan kenaikan sebesar 7,89 persen atau 105 poin menjadi 1.420.
Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Saham UNVR menyusul dengan penguatan sebesar 7,11 persen atau 180 poin dan ditutup pada level 2.710.
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Saham MAPA meningkat 5,66 persen atau 35 poin ke posisi 665.
IHSG Sesi I Anjlok Hampir 3 Persen, Saham Unilever hingga Alamtri Perkasa
IHSG anjlok 243,39 poin atau 2,94 persen pada akhir sesi pertama perdagangan Senin, 27 Oktober 2025. Koreksi tajam menyebabkan indeks anjlok ke level 8.028. Ini ulasannya
VIVA.co.id
27 Oktober 2025

3 hours ago
2









