IKA PMII Serius Garap Filantropi Islam, Fathan Subchi: Pemantik Menyelesaikan Persoalan Riil

4 hours ago 2

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:20 WIB

Jakarta, VIVA - Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII (PB IKA PMII) menyatakan serius mau menggarap filantropi Islam. Alasannya karena filantropi Islam bisa dikembangkan mendorong program strategis seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, hingga kesetaraan ekonomi. 

Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi menjelaskan pihaknya serius menggarap konsep filantropi Islam sebagai instrumen untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui sejumlah program seperti zakat, infak, sedekah, termasuk pembiayaan dalam Islam. 

“PB IKA PMII memandang filantropi Islam menjadi instrumen pemantik dalam menyelesaikan persoalan riil di lapangan seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan yang berkualitas, termasuk inklusi ekonomi bagi semua warga. Kami serius menggarap filantropi Islam," kata Fathan di Jakarta, Minggu, 25 Mei 2025. 

Fathan mengatakan keseriusan PB IKA PMII direalisasikan dengan menggelar pertemuan ilmiah. Upaya itu dengan mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan di bidang filantropi Islam sebagai bagian dari kontribusi pemikiran PB IKA PMII dalam mengakselerasi untuk menyelesaikan persoalan konkret di masyarakat. 

“Pertemuan dengan menghubungkan berbagai pemangku kepentingan ini diharapkan melahirkan strategi yang jitu untuk mengakselerasi filantropi Islam sebagai bagian penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs),” jelas Fathan. 

Sementara, Sekretaris Jenderal PB IKA PMII, Muhamad Nur Purnamasidi menuturkan keseriusan IKA PMII dalam gerakan ini seperti akan membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ). 
"Pendirian lembaga ini diperuntukkan untuk pembiayaan pendidikan bagi keluarga miskin yang belum bisa mengakses layanan pendidikan pada setiap levelnya," ujar Purnamasidi.

Adapun PB IKA PMII menggelar kegiatan seminar nasional dengan fokus kajian 'Filantropi Islam di Era SDGs' berkolaborasi bersama sejumlah pemangku kepentingan seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Selain itu, ada Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang digelar di Unwahas, Semarang, Senin, 26 Mei 2025. 

Beberapa narasumber yang hadir dalam seminar yakni Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A. selaku Ketua BAZNAS RI sebagai Keynote Speaker, Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag. selaku Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Dr. Saidah Sakwan, M.A. sebagai pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan.

Lalu, ada juga Prof. Dr. Muhammad Ishom, M.A. sebagai Guru Besar UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. 

Ketua Panitia Penyelenggara, Ahmad Tholabi Kharlie menambahkan kegiatan ini akan dihadiri peserta dari berbagai unsur seperti  PB IKA PMII, BAZNAS se Jawa Tengah, PW IKA PMII Jawa Tengah, PC IKA PMII se-Jawa Tengah, Badan Wakaf Indonesia (BWI). Kemudian, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN), Rektor Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTKIS) se-Jawa Tengah. 

Selain itu, kegiatan tersebut juga bakal dihadiri oleh dosen, para guru besar, dan mahasiswa. “Panitia mengharapkan muncul banyak perspektif sebagai bagian penting untuk merumuskan gerakan yang efektif dengan optimalisasi jejaring IKA PMII yang terdapat di seluruh Indonesia,” ujar guru besar UIN Jakarta itu.

Kegiatan seminar itu terbuka untuk akademisi, mahasiswa, pegiat zakat, praktisi ekonomi Islam, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu keadilan sosial dan pembangunan umat. 

Halaman Selanjutnya

Adapun PB IKA PMII menggelar kegiatan seminar nasional dengan fokus kajian 'Filantropi Islam di Era SDGs' berkolaborasi bersama sejumlah pemangku kepentingan seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Selain itu, ada Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang digelar di Unwahas, Semarang, Senin, 26 Mei 2025. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |