Jakarta, VIVA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia pada April 2025 sebesar 1,17 persen secara month to month (mtm), dan 1,95 persen secara year on year (yoy). Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar 5,96 persen yoy.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan pada April 2025 secara tahunan tercatat inflasi terjadi di seluruh provinsi Indonesia.
"Secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan yaitu sebesar 5,96 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Papua Barat sebesar 0,15 persen," ujar Pudji dalam konferensi pers Jumat, 2 Mei 2025.
Berdasarkan data paparannya dijelaskan, inflasi di Sumatera tertinggi di Aceh sebesar 3,11 persen, dan terendah di Bengkulu sebesar 0,96 persen. Kemudian di Jawa inflasi tertinggi ada di DKI Jakarta sebesar 2.21 persen, serta terendah di Jawa Timur 1,35 persen.
Kemudian di Kalimantan, inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur sebesar 1,57 persen, dan inflasi terendah ada di Kalimantan Barat sebesar 1,20 persen.
Lalu di Bali Nusra, inflasi April tertinggi di Bali sebesar 2,30 persen, dan terendah di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 1,77 persen. Adapun di Sulawesi, inflasi tertinggi di Sulawesi Barat seesar 3,36 persen, dan paling rendah di Sulawesi Tenggara 1,96 persen.
Selanjutnya, BPS mencatat di Maluku dan Papua inflasi tertinggi di Papua Pegunungan sebesar 5,96 persen, dan terendah ada di Papua Barat sebesar 0,15 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia pada April 2025 sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan inflasi sebesar 1,95 persen year on year (yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, secara bulanan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan 107, 22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025.
"Pada April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month. Secara year on year terjadi inflasi sebesar 1,95 persen. dan secara tahun tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 1,56 persen," ujar Pudji dalam konferensi pers Jumat, 2 Mei 2025.
Pudji mengatakan untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar pada April 2025 adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Inflasi terkendali, stabilitas ekonomi tetap terjaga
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 6,60 persen, dan memberikan andil inflasi sebesar 0,98 persen," jelasnya.
Pudji menjelaskan, komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok tersebut adalah tarif listrik, tercatat andil inflasinya sebear 0,97 persen.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indonesia pada April 2025 sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan inflasi sebesar 1,95 persen year on year (yoy).