Jokowi Dinilai Lebih Cocok Gabung Golkar, Dibandingkan PSI

6 hours ago 1

Sabtu, 17 Mei 2025 - 07:30 WIB

Jakarta, VIVA – Analis komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensa) menilai Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok bergabung dengan Partai Golkar dibandingkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jika ingin melanjutkan kiprahnya di dunia politik.

Menurut Hensa, Jokowi membutuhkan partai yang lebih besar dan matang untuk menjamin kelancaran langkah politiknya ke depan.

“Jokowi memerlukan perahu yang lebih besar, lebih ajek untuk berlayar di perpolitikan Indonesia. Golkar mungkin menjadi perahu yang tepat buat Pak Jokowi,” kata Hensa dalam keterangannya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Pengamat politik Hendri Satrio alias Hensat.

Hal itu disampaikan Hensa merespons ramainya isu bahwa PSI bisa menjadi kendaraan politik Jokowi, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, dan putra bungsunya Kaesang Pangarep.

Ketiganya bahkan disebut-sebut berpeluang menjadi calon Ketua Umum PSI dalam kongres yang akan digelar partai tersebut.

Hensa lantas menyoroti dinamika internal PSI, yang kini menerapkan sistem pemilihan ketua umum dengan prinsip “one man, one vote” dan membuka peluang bagi seluruh anggota untuk mencalonkan diri.

Hensa mengaku skeptis Jokowi akan memanfaatkan peluang untuk mendaftarkan diri sebagai ketum PSI tersebut.

“Walaupun peluangnya besar, saya kira Pak Jokowi tidak akan ambil kesempatan jadi Ketua Umum PSI,” tutur dia.

Hensa juga menyinggung potensi persaingan antara Gibran dan Kaesang dalam kongres PSI. Ia mempertanyakan apakah pemilihan akan benar-benar demokratis atau justru ditentukan oleh “titah” Jokowi sebagai kepala keluarga.

“Apakah tetap kongres atau ditentukan di ranah keluarga? Misalnya, Pak Jokowi bilang, ‘Kaesang, kasih ke Gibran,’ atau ‘Gibran tetap wapres, ini buat Kaesang,’” ujarnya.

Namun, Hensa menegaskan bahwa jika PSI memang dipersiapkan sebagai kendaraan politik keluarga Jokowi, hal itu sah dalam demokrasi Indonesia.

“Kalau mau protes, bikin partai politik baru,” tegasnya.

Sementara itu, Gibran, yang kini tidak memiliki partai politik, disebut Hensa membutuhkan partai sebagai pegangan politik.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat bersama Jokowi di Bandung

Menurut Hensa, PSI bisa menjadi solusi, tetapi Golkar juga bisa menjadi opsi yang lebih kuat bagi Jokowi dan Gibran.

“Nanti internal Golkar bagaimana, ya terserah. Yang jelas, Jokowi dan Gibran butuh partai yang mumpuni,” pungkas Hensa.

Halaman Selanjutnya

Hensa mengaku skeptis Jokowi akan memanfaatkan peluang untuk mendaftarkan diri sebagai ketum PSI tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |