Kabar Buruk Melanda Timnas Indonesia, PSSI Resmi Disanksi FIFA

19 hours ago 5

Minggu, 11 Mei 2025 - 10:33 WIB

VIVA – Kabar tak sedap datang menyelimuti sepakbola nasional. Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) buntut insiden diskriminasi saat laga Timnas Indonesia melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025 itu ternyata menyisakan catatan kelam bagi FIFA.

Hal ini diungkap langsung oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam keterangan resminya, Minggu pagi, 11 Mei 2025. Arya menyebut bahwa PSSI telah menerima surat keputusan dari FIFA sehari sebelumnya, Sabtu (10/5).

"Jadi, kita kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA dengan referensi FDD-23338 terkait Pasal 15 tentang Diskriminasi. Keputusannya jelas, PSSI dinyatakan bertanggung jawab atas tindakan diskriminatif suporter saat laga Indonesia vs Bahrain, 25 Maret lalu," ujar Arya.

Suporter Lempar Slogan Rasis
Dalam laporan FIFA, pelanggaran terjadi pada menit ke-80 pertandingan, tepatnya di sektor 19 stadion. Sekitar 200 hingga 300 suporter Indonesia yang berada di tribun utara dan selatan meneriakkan slogan berbau xenofobia.

"FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah paling aktif di tribun utara dan selatan. Insiden terjadi di menit ke-80. Sekitar 200-300 suporter melontarkan seruan kebencian yang menyinggung negara lawan," kata Arya.

PSSI Didenda dan Harus Batasi Penonton
Imbas dari insiden tersebut, FIFA menjatuhkan dua sanksi sekaligus kepada Indonesia. Pertama, PSSI dikenai denda lebih dari Rp400 juta. Kedua, Indonesia wajib mengurangi jumlah penonton dalam laga kandang berikutnya.

"Yang pertama, kita didenda hampir setengah miliar rupiah. Kedua, FIFA memerintahkan pertandingan kandang berikutnya digelar dengan pembatasan penonton, yakni menutup sekitar 15 persen dari kapasitas kursi, terutama di tribun utara dan selatan," jelas Arya.

Laga Kontra China Jadi Ujian
Timnas Indonesia dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni 2025 di SUGBK. Laga ini menjadi momen krusial, bukan hanya untuk menjaga asa lolos ke putaran berikutnya, tetapi juga sebagai ujian kepatuhan terhadap sanksi FIFA.

Menariknya, FIFA masih memberikan kelonggaran. PSSI boleh tetap mengisi kapasitas stadion secara penuh, asalkan 15 persen dari kursi dialokasikan untuk komunitas anti-diskriminasi atau kelompok khusus, seperti keluarga.

"FIFA memberikan alternatif. 15 persen kursi itu boleh diisi komunitas anti-diskriminasi. Tapi mereka wajib membawa spanduk bertema anti-diskriminasi. Kita juga diminta menyerahkan rencana tempat duduk 10 hari sebelum laga," tutup Arya.

Halaman Selanjutnya

"Yang pertama, kita didenda hampir setengah miliar rupiah. Kedua, FIFA memerintahkan pertandingan kandang berikutnya digelar dengan pembatasan penonton, yakni menutup sekitar 15 persen dari kapasitas kursi, terutama di tribun utara dan selatan," jelas Arya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |