Jakarta, VIVA - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Yayasan Bangkit Anak Bangsa (Bangga) membuat gebrakan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda. Tujuan kegiatan itu selain kompetisi juga untuk ruang berekspresi bagi generasi muda.
Ikhtiar Alumni ITB dan Yayasan Bangga itu dengan menggelar lomba esai nasional bertema 'Indonesia Emas di Mata Saya'. Lomba ini diikuti oleh kalangan pelajar dari SMA hingga mahasiswa.
Pendiri Yayasan Bangga Didik Fotunadi mengatakan tujuan lomba tersebut untuk menyampaikan pandangan mereka terkait masa depan Indonesia jelang satu abad kemerdekaan di tahun 2045.
Menurut dia, lomba itu juga untuk melawan stigma generasi Z sebagai generasi malas, apatis, atau sekadar pengguna TikTok. Kata Didik, dengan kegiatan lomba itu membuktikan bahwa mereka mampu menghadirkan gagasan segar, idealis, dan kritis demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Didik menceritakan gagasan lomba itu berasal dari pengalaman pribadinya yang pernah jadi juara pertama lomba esai bertema 'Korea di Mata Saya' pada 1998.
Ia mengaku kegiatan yang dinisiasinya terinspirasi oleh cara Pemerintah Korea menghargai para juaranya. Pun, Didik menginisiasi lomba ini untuk menggali suara generasi muda tentang visi Indonesia Emas 2045.
"Pengumuman lomba disampaikan melalui akun media sosial Bangga dan IA-ITB 93. Panitia juga menyelenggarakan dua webinar untuk mengarahkan peserta. Masing-masing pada 27 Februari dan 9 Maret 2025, dimoderatori oleh Enri Rasjidin," kata Didik, Minggu, 11 Mei 2025.
Dia menjelaskan kegiatan lomba ini digelar Yayasan Bangga dengan Ikatan Alumni ITB Angkatan 1993. Lomba berlangsung dari 1 Februari hingga 15 Maret 2025.
Para pemenang diumumkan melalui media sosial pada 30 April 2025. Selain hadiah uang tunai, delapan pemenang dari dua kategori diundang ke Bandung untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang penuh inspirasi.
Kemudian, pada 8 Mei 2025, para juara hadir dalam malam ramah tamah di Bandung Milk Centre (BMC). Para pemenang disuguhi makan malam dan hiburan musik, serta diberi kesempatan untuk berbagi proses kreatif masing-masing.
Esok harinya, Jumat, 9 Mei 2025, hadiah diserahkan secara resmi di Gedung Center for Art, Design, and Language (CADL) FSRD ITB, Bandung. Acara ditutup dengan kunjungan ke Gedung Sate, Galeri Captain John, dan Saung Angklung Udjo.
Selanjutnya, pada Sabtu, 10 Mei 2025, para pemenang mendapat pelatihan literasi dari pustakawan Wien Muldian di BacaDiTebet, Jakarta Selatan. Seluruh biaya kegiatan ditanggung panitia.
Dalam sesi ini, ketiga juri yaitu Kurnia Effendi, Ahmad Baiquni, dan Didik Fotunadi menyampaikan panduan menulis esai yang bernas serta inspiratif.
Lomba ini berhasil menarik sekitar 350 peserta dari berbagai daerah seperti Aceh hingga Papua. Para peserta diwajibkan mengikuti akun Instagram penyelenggara, serta mengunggah video pendek berisi konsep Indonesia Emas versi mereka dalam bentuk Reel.
"Ini menjadi tahap awal yang menantang sekaligus relevan bagi Gen-Z yang terbiasa mengekspresikan diri secara visual," ujar Didik.
Berikut deretan pemenang kategori SLTA:
1. Juara 1: Tamara Rizkyanu Arta dari SMA Negeri 1 Bukateja, Purbalingga, menulis tentang ‘Mengurai Impian Indonesia Emas 2045’.
2. Juara 2: Sri Rahel Sitohang dari SMA Negeri 2 Sidikalang, Sumatra Utara dengan judul ‘Iron Man’.
3. Juara 3: Aufa Muhammad Izzan dari SMA Trensains Muhammadiyah, Sragen menulis tentang ‘Antara #kaburajadulu dan #indonesiaemas2045’.
4. Honorable Mention: Pramudita Saraswati dari PKBM Piwulang Becik, Bogor dengan tulisan ‘100 Tahun Kemerdekaan, Apakah Kita Sudah Benar-Benar Merdeka?’.
Daftar pemenang kategori Mahasiswa:
1. Juara 1: Indira Akmalia Hendri (Institut Teknologi Bandung) dengan esai ‘Peningkatan Konektivitas Intra dan Antar Daerah Melalui Integrasi Transportasi Publik sebagai Fondasi Indonesia Emas 2045’.
2. Juara 2: Elsa Balqis Shafira (UIN Syarif Hidayatullah) menulis ‘PUSAKA: Warisan Literasi untuk Menyambut Satu Abad Bumi Pertiwi’.
3. Juara 3: Nicky Rotin S. Manullang (Institut Teknologi DEL, Medan) dengan karya ‘Anak Muda, Waktunya Tunjukkan Aksi’.
4. Honorable Mention: Nicola Ananda (Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga), ‘Ketika Kampus Bungkam, Indonesia Emas Terancam’.
Halaman Selanjutnya
Dia menjelaskan kegiatan lomba ini digelar Yayasan Bangga dengan Ikatan Alumni ITB Angkatan 1993. Lomba berlangsung dari 1 Februari hingga 15 Maret 2025.