Padang Pariaman, VIVA – Misteri hilangnya sahabat karib secara misterius pada bulan Januari 2024 silam saat ini telah terungkap.
Siska Oktavia Rusdi (24) dan sahabatnya Adek Agustina (24) sejak bulan Januari 2024 silam hilang bak ditelan bumi, usai pamit pergi keluar rumah di wilayah Batang Anai, Padang Pariaman.
Keluarga kedua korban telah berusaha mencari keberadaan gadis yang pada saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di STIE KBP Padang semester akhir. Namun, penantian lebih dari setahun lamanya itu tidak kunjung membuahkan hasil.
Tante Siska, Yeni saat diwawancara beberapa waktu lalu menyampaikan, saat itu Siska izin pergi keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan dapur dengan sohibnya. Namun, sejak saat itu Siska dan Adek tidak lagi pernah kembali.
Ilustrasi/Korban pembunuhan
Photo :
- VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)
Kini, misteri keberadaan mahasiswi jurusan Manajemen terungkap dengan pilu. Dirinya bersama sahabatnya ditemukan sudah jadi tulang berulang di dalam pengabnya sumur tua di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis 19 Juni 2025.
Keberadaan kedua sahabat itu terungkap setelah polisi menangkap pelaku mutilasi berinisial Satria Johanda alias Wanda dikediamannya di Korong Kapalo Banda, Nagari Seibuluah, Batang Anai, Padang Pariaman.
Berdasarkan introgasi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap pelaku yang dengan sadis memutilasi jasad Septia Adinda (25) hingga sepuluh bagian itu, barulah terungkap fakta baru perihal adanya korban lain yang juga pernah pelaku habisi lebih dari setahun yang lalu.
Kepada polisi, pelaku juga mengungkap identitas korban dan lokasi jasadnya dikebumikan. Berdasarkan fakta tersebut, pihak kepolisian bergerak guna memastikan informasi yang disampaikan pelaku.
Ternyata benar, terdapat dua tulang berulang di dasar sumur tua yang sudah lama tidak dipakai yang terletak di kediaman pelaku ini.
“Benar, tulang berulangnya telah kita evakuasi dan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan autopsi,” tutur Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.
Kapolres belum bisa memastikan bahwasanya tulang berulang itu merupakan jasad dari Siska dan Adek yang dilaporkan hilang lebih dari setahun yang lalu.
Ahmat Faisol mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan dengan pasti sebelum hasil autopsi dari dokter forensik keluar.
“Kita tunggu hasil autopsi untuk kepastiannya,” ujar Kapolres.
Kapolres menambahkan, berdasarkan keterangan pelaku, dirinya dan Siska memiliki hubungan dekat. Adapun motif sementara pelaku tega menghabisi nyawa kekasihnya sendiri itu didasari karena rasa cemburu.
“Motif sementara persoalan asmara. Namun, kita masih akan mendalami lebih jauh,” katanya.
Laporan Andri Saputra/tvOne Padang Pariaman
Halaman Selanjutnya
Berdasarkan introgasi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap pelaku yang dengan sadis memutilasi jasad Septia Adinda (25) hingga sepuluh bagian itu, barulah terungkap fakta baru perihal adanya korban lain yang juga pernah pelaku habisi lebih dari setahun yang lalu.