Jakarta, VIVA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan adanya peningkatan tren kasus Covid-19 di Indonesia pada pekan ke-42, yakni periode 12–18 Oktober 2025.
Berdasarkan Laporan Pengawasan Kasus Influenza dan Covid-19 yang dirilis melalui laman resminya, kasus positif mengalami kenaikan yang cukup signifikan meskipun tingkat keparahan infeksinya masih tergolong rendah. Scroll lebih lanjut yuk!
Dari total 258 pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan, ditemukan 11 kasus positif dengan tingkat positivity rate mencapai 4,26%. Angka ini naik cukup tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya mencatat sekitar 1%. Adapun kasus terbanyak dilaporkan dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, serta Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber utama lonjakan ini disebut-sebut berasal dari varian baru bernama XFG, atau dikenal juga dengan sebutan Stratus. Berdasarkan data Kemenkes, varian XFG kini mendominasi hingga 57% dari total kasus positif di Indonesia, disusul varian LF.7 (29%) dan XFG 3.4.3 (14%). Varian XFG sendiri termasuk dalam keluarga besar Omicron, yang merupakan hasil hibrida dari dua subvarian sebelumnya, yakni LF.7 dan LP 8.1.2.
Menurut para ahli, mutasi genetik pada XFG membuatnya mampu menempel lebih kuat pada sel tubuh manusia dan berpotensi menular lebih cepat. Meski demikian, hingga kini belum ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih berat dibandingkan pendahulunya. Data global mencatat, XFG telah terdeteksi di lebih dari 130 negara, terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Melansir laman Health Matters, secara umum, gejala yang ditimbulkan oleh varian XFG masih serupa dengan varian Covid-19 lainnya. Beberapa gejala yang umum dilaporkan antara lain:
- Sakit tenggorokan (gejala dominan)
- Demam
- Kelelahan
- Batuk
- Hidung tersumbat atau berair
- Bersin
- Mual, muntah, atau diare
Kemenkes menegaskan bahwa peningkatan kasus ini belum mengindikasikan situasi darurat. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap waspada, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menerapkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker di tempat ramai, menjaga etika batuk dan bersin, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila muncul gejala demam, batuk, atau sesak napas.
Halaman Selanjutnya
Meskipun varian XFG menunjukkan tren peningkatan, Kemenkes memastikan situasi masih terkendali. Kewaspadaan dan kedisiplinan masyarakat tetap menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

4 days ago
6









