Kisah Inspiratif Lanny Siswandi, Sosok di Balik Suksesnya Sambal Bu Rudy

3 hours ago 4

Jumat, 25 April 2025 - 11:00 WIB

Jakarta, VIVA – Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai simbol perjuangan perempuan. Kartini mengajarkan kita bahwa perempuan punya hak dan kekuatan untuk bermimpi, belajar, dan berkarya.

Kini, semangat itu terus hidup dalam sosok-sosok perempuan tangguh di berbagai bidang. Salah satu contoh nyatanya adalah Lanny Siswandi, pendiri Sambal Bu Rudy yang telah melegenda sebagai oleh-oleh khas Surabaya.

Lanny Siswandi lahir di Madiun pada tahun 1953, dari keluarga sederhana. Keterbatasan ekonomi membuatnya harus berhenti sekolah saat masih duduk di kelas tiga SD. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam.

Photo :

  • Viva/Helsa Alvina

Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu orang tua dengan berjualan dawet dan nasi pecel di sekitar sekolah. Dari sinilah mental wirausahanya mulai terasah.

Saat menginjak usia remaja hingga dewasa, Lanny terus menekuni usaha kecil-kecilan. Mulai dari berjualan sepatu hingga makanan khas Madiun, semua ia jalani demi membantu perekonomian keluarga. Rintangan datang silih berganti, namun tekadnya untuk memperbaiki nasib tak pernah surut.

Titik balik datang saat ia mulai menjual sambal racikannya sendiri. Sambal khas Bu Rudy yang pedas dan menggugah selera langsung mendapat tempat di hati para pembeli.

Pada tahun 2007, Lanny memberanikan diri menyewa tempat di Dharmahusada, Surabaya. Tempat itu menjadi awal mula berdirinya Depot Bu Rudy, yang kini dikenal luas hingga ke luar kota.

Kesuksesan Sambal Bu Rudy tak lepas dari kualitas dan cita rasa otentik yang ditawarkan. Bahkan, sambal ini telah menjadi oleh-oleh wajib bagi para wisatawan yang datang ke Surabaya. Kini, usahanya berkembang pesat dengan enam cabang yang tersebar di Surabaya dan Gresik.

Namun, Lanny tak hanya fokus mengejar keuntungan pribadi. Ia juga membuka peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk berkembang bersama. Banyak produk UMKM yang kini dipasarkan melalui jaringan toko Bu Rudy.

Kini, bisnis Sambal Bu Rudy telah diteruskan oleh anak-anaknya. Semangat dan cita rasa khas yang dirintis Lanny terus dijaga, menjadi warisan berharga dari seorang ibu yang pantang menyerah. 

Peringatan Hari Kartini bukan hanya soal mengenakan kebaya, tetapi juga tentang mengenang perjuangan dan menyuarakan kisah-kisah perempuan hebat yang membangun dari nol. Kisah Lanny adalah pengingat bahwa siapa pun bisa sukses, asal mau berjuang dan tak takut untuk memulai.

Kisah inspiratif Lanny juga diangkat dalam acara bertajuk "Berani & Berkarya" yang diselenggarakan oleh Bank BCA untuk memperingati Hari Kartini. Acara ini dibuka oleh Direktur BCA, Vera Eve Lim, yang menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi besar perempuan dalam dunia usaha.

“UMKM adalah pilar utama perekonomian Indonesia. Hingga akhir 2024 terdapat 65,5 juta UMKM dan 64% di antaranya dikelola oleh perempuan. Ini menunjukkan betapa besar peran perempuan dalam menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Vera menyampaikan bahwa BCA terus berkomitmen mendampingi pelaku UMKM, terutama perempuan, melalui akses pendanaan, pelatihan, dan perluasan pasar. Ini adalah bagian dari misi membangun pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Melihat potensi ini, BCA terus mendampingi perjalanan pelaku UMKM melalui berbagai inisiatif mulai dari akses pendanaan, pelatihan, hingga perluasan pasar. Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya.

Halaman Selanjutnya

Pada tahun 2007, Lanny memberanikan diri menyewa tempat di Dharmahusada, Surabaya. Tempat itu menjadi awal mula berdirinya Depot Bu Rudy, yang kini dikenal luas hingga ke luar kota.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |