Lepas dari al-Assad, Presiden Suriah: Pemilu Bisa Diadakan 5 Tahun Mendatang

2 hours ago 1

Selasa, 4 Februari 2025 - 13:10 WIB

Damaskus, VIVA – Pemimpin Suriah sementara, Ahmed al-Sharaa mengatakan pada Senin, 3 Februari 2025, bahwa penyelenggaraan pemilu dapat memakan waktu hingga lima tahun.

Hal itu dia sampaikan seminggu setelah ia diangkat menjadi presiden sementara dan kurang dari dua bulan setelah menggulingkan Bashar al-Assad.

"Perkiraan saya adalah bahwa jangka waktu tersebut akan berlangsung sekitar antara empat dan lima tahun hingga pemilu," kata al-Sharaa dalam wawancara pra-rekaman yang disiarkan di saluran televisi swasta Suriah.

Anti-Pemerintah Kuasai Ibu Kota Damaskus, Suriah (Doc: ANews)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Pada akhir Desember, ia mengatakan kepada Al Arabiya bahwa proses pemilu dapat memakan waktu empat tahun.

"Infrastruktur untuk pemungutan suara perlu dibangun kembali, dan ini membutuhkan waktu," ungkap Sharaa, dikutip dari Alarabiya, Selasa 4 Februari 2025.

Ia juga menjanjikan undang-undang yang mengatur partai politik. "Suriah akan menjadi sebuah republik dengan parlemen dan pemerintahan eksekutif," paparnya.

Al-Sharaa mengatakan bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menyatakan kesiapan untuk menyerahkan senjata mereka kepada otoritas negara pusat, tetapi perbedaan pendapat mengenai beberapa rincian tetap ada.

Sebelumnya, komandan militer menunjuk al-Sharaa sebagai presiden sementara, setelah pasukan oposisi menggulingkan al-Assad pada 8 Desember, dan mengakhiri kekuasaan tangan besi keluarga tersebut selama lebih dari lima dekade.

Penunjukan al-Sharaa disambut baik oleh pemain regional utama Arab Saudi, Mesir, Qatar, dan Turki.

Ahmad Al Sharaa, Presiden sementara Suriah

Al-Sharaa juga ditugaskan untuk membentuk badan legislatif sementara dan parlemen era al-Assad dibubarkan, bersama dengan partai Baath yang memerintah Suriah selama beberapa dekade.

Konstitusi Suriah juga dicabut, dan tentara serta pasukan keamanan era al-Assad dibubarkan, begitu pula kelompok bersenjata termasuk kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) al-Sharaa. Pemerintah transisi telah dibentuk untuk memimpin Suriah hingga 1 Maret.

Halaman Selanjutnya

Al-Sharaa mengatakan bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menyatakan kesiapan untuk menyerahkan senjata mereka kepada otoritas negara pusat, tetapi perbedaan pendapat mengenai beberapa rincian tetap ada.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |