Lewat KUR BRI, Warung Bu Sum di Pasar Beringharjo Raup Omzet Belasan Juta

1 week ago 8

YogyakartaVIVA – Dukungan nyata BRI terhadap pelaku UMKM terus membuahkan hasil yang inspiratif. Salah satu buktinya adalah kesuksesan Warung Bu Sum, tempat makan legendaris yang telah berdiri lebih dari enam dekade di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, warung ini kini kian berkembang dan meraup omzet hingga belasan juta rupiah per hari, terutama saat momen libur Lebaran.

Warung Bu Sum menjadi bukti nyata bahwa akses pendanaan yang tepat dapat membantu UMKM bertahan dan naik kelas. Udiyanti, generasi ketiga penerus usaha keluarga ini, mengungkapkan bahwa pendanaan dari BRI menjadi titik balik penting dalam perjalanan usaha mereka. 

Berkat program KUR BRI, warung yang awalnya hanya berukuran kecil kini tampil lebih layak, nyaman, dan tetap mempertahankan cita rasa kuliner khas Jawa yang menjadi andalan sejak dulu.

Lewat KUR BRI, Warung Bu Sum di Pasar Beringharjo Jogja Raup Omzet Belasan Juta

Dukungan pembiayaan dari BRI tidak hanya membuat warung ini bertahan di tengah tantangan zaman, tetapi juga membantu ekspansi usaha dengan pembelian perlengkapan dan peningkatan fasilitas.

Warung Bu Sum ini terkenal akan kuliner ‘Sate Kere’ yang terbuat dari sandung lamur (daging sapi dengan lapisan lemak) yang dibakar dengan bumbu rempah dan kecap. Selain itu, ada juga menu lainnya yang tak kalah menggiurkan dan diminati oleh para pelanggan yang berkunjung, seperti gulai sapi hingga soto daging.

“Di sini memang makanannya khas Jawa semua. Kalau yang favorit ada sate kere yang terbuat dari daging sapi, tapi ada juga sate ayam, nasi gudeg, mangut lele, dan lainnya. Untuk jam operasionalnya sendiri mulai dari jam 6 pagi hingga 4 sore setiap harinya, karena kita masih ikut jam buka-tutup pasar,” ujar Udiyanti.

Menariknya, tempat makan yang satu ini masih mempertahankan cara memasak yang tradisional, yakni dengan menggunakan anglo kecuali untuk kuahnya. Jika makan langsung di warung, para konsumen akan bisa mencium sendiri aroma rempah yang gurih dan nikmat yang bisa menambah selera makan.

Udiyanti juga bercerita bahwa usaha turun-temurun yang ditekuninya tersebut kini menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah setiap harinya, tak terkecuali ketika momen Lebaran tiba. “Selama Lebaran, kami tutup 2 hari. Di hari ke-3 baru buka kembali. Dan mulai dari hari ke-3 ini sudah kembali ramai dan bisa bertahan sampai libur sekolah anak-anak selesai,” tuturnya.

Semakin Berkembang dengan Pendanaan dari BRI

Udiyanti mengakui bahwa berkembangnya Warung Bu Sum hingga sebesar sekarang bukan hanya hasil dari kerja keras semata. Dukungan pendanaan UMKM dari BRI juga menjadi salah satu faktor penting yang membantu warung legendaris ini tumbuh dan bertahan.

Dirinya pertama kali mengetahui program pendanaan UMKM dari BRI saat bank tersebut mengadakan Grebek Pasar di Pasar Beringharjo. Saat itu, Warung Bu Sum mendapat tawaran untuk mengajukan pendanaan. 

Awalnya, ia sempat ragu dan khawatir, takut prosesnya rumit atau pinjamannya tidak disetujui. Namun, kekhawatiran itu sirna setelah ia merasakan sendiri betapa mudah dan cepatnya proses pengajuan pinjaman di BRI.

“Pertama kali saya pinjam KUR BRI itu totalnya sekitar Rp50 juta. Lalu, saya ajukan pinjaman lagi sebesar Rp100 juta, Rp150 juta, dan terakhir Rp250 juta. Jadi totalnya ada empat kali pengajuan pinjaman,” jelas Udiyanti.

“Kebanyakan digunakan untuk mengembangkan usaha warung saya, seperti membeli etalase yang lebih besar dan bagus, menambah meja dan kursi, membeli kulkas dan freezer, dan sekaligus jadi modal tambahan juga,” sambungnya.

Hadirnya program pendanaan UMKM dari BRI ini tentunya membuat Udiyanti sangat terbantu. Pasalnya, warung makan yang dulu hanya kecil-kecilan, kini bisa semakin besar dan dikenal semenjak mendapatkan bantuan dana dari BRI.

“Program ini sangat membantu, karena pelayanan dari BRI juga lancar dan mempermudah. Kalau ada kebutuhan tertentu juga prosesnya cepat dan langsung ditolong. Saya cukup puas dan senang dengan kehadiran dari program pendanaan untuk UMKM dari BRI. Saya harap, program ini tetap bisa membantu para UMKM kecil sampai bisa sesukses usaha saya,” tutup Udiyanti.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM. 

Dengan semakin luas akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional. 

“Kisah warung legendaris Bu Sum di Yogyakarta dapat menjadi cerita inspiratif,  bagaimana pendanaan KUR BRI dapat membantu pengusaha UMKM untuk dapat terus mengembangkan dan memperluas usaha,” tutup Agustya Hendy Bernadi

Halaman Selanjutnya

Menariknya, tempat makan yang satu ini masih mempertahankan cara memasak yang tradisional, yakni dengan menggunakan anglo kecuali untuk kuahnya. Jika makan langsung di warung, para konsumen akan bisa mencium sendiri aroma rempah yang gurih dan nikmat yang bisa menambah selera makan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |