Bekasi, VIVA – Sulitnya praktik ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) masih jadi keluhan banyak calon pengendara. Namun, dalam gelaran AHM Safety Riding Instructor Competition (AHSRIC) 2025, Astra Honda Motor (AHM) menegaskan bahwa edukasi keselamatan berkendara yang mereka berikan justru melampaui standar pengujian tersebut.
General Manager Marketing Planning & Analysis AHM Andy Wijaya menyebut, materi pelatihan safety riding Honda, baik teori maupun praktik telah dirancang dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan ujian praktik SIM yang berlaku saat ini. Tujuannya bukan sekadar memudahkan peserta saat menghadapi ujian, tetapi juga membentuk kompetensi yang lebih lengkap dan menyeluruh.
“Harapannya, saat mereka menjalani ujian SIM di daerah masing-masing, justru terasa lebih mudah. Karena latihan yang diberikan mencakup teknik manuver, pengereman, hingga kesadaran berkendara yang lebih kompleks,” ujar Andy di Cikarang, Bekasi Jawa Barat, Rabu 18 Juni 2025.
Pelatihan safety riding Honda tidak hanya ditujukan untuk melatih keterampilan teknis, tapi juga membentuk mindset berkendara yang aman dan bertanggung jawab. Ini sejalan dengan visi AHM dalam menciptakan budaya keselamatan berkendara di Indonesia.
Melalui program edukasi berkelanjutan, AHM telah melatih lebih dari 3,3 juta orang lewat lebih dari 34.000 pelatihan di seluruh Indonesia.
Dengan dukungan 9 Safety Riding Center, ratusan instruktur bersertifikasi, serta perangkat simulator seperti Honda Riding Trainer (HRT), AHM terus memperkuat ekosistem keselamatan lalu lintas, termasuk lewat kampanye mereka yang menyasar generasi muda.
Ajang AHSRIC sendiri tak hanya menjadi arena kompetisi antar instruktur dan advisor Honda, tetapi juga sarana untuk mengalibrasi kemampuan, memperbarui metode edukasi, dan mempererat kolaborasi antara diler, komunitas, dan pelaku keselamatan jalan lainnya.
“Komitmen kami bukan hanya soal produk, tapi tentang tanggung jawab moral untuk terus mendorong budaya berkendara yang aman dan menyenangkan,” tutur dia.
Sebagai informasi, ini nama-nama terbaik dari berbagai wilayah Indonesia berhasil membuktikan diri sebagai yang paling piawai, baik dalam kemampuan teknis maupun edukatif.
Untuk kategori Instruktur Big Bike, gelar juara diraih oleh Hari Setiawan dan Fendrik Alam dari PT Mitra Pinasthika Mulia (Surabaya), serta Amizar Maas dari PT Daya Adicipta Motora. Di kategori Sport Class, Yosepth K.L. Dwiyanto dari Astra Motor Bali tampil gemilang, ditemani Yudhistira Ardi Febriantono (Mitra Pinasthika Mulia Malang) dan Fajrin Nur Huda (Astra Motor Kaltim 2).
Di kelas matik (AT Class), kemenangan dibawa pulang oleh Septi Chamerawati (Mitra Pinasthika Mulia Surabaya), Nofa Ismiati (Daya Adicipta Motora), dan Novara Dita (Capella Dinamik Nusantara Aceh).
Sementara itu, dari kalangan advisor komunitas, Fachrudizal Alfarezi (Astra Motor Bengkulu), Moch Ilham Adibrata Patehan (Daya Adicipta Motora), dan Irfandi Achmad (Astra Motor Papua) sukses di kategori Sport Class. Kategori AT Class dimenangkan oleh Sani Hidayatun Sholecha (Astra Motor Jateng), Revania Putri Agustin (Mitra Pinasthika Mulia Malang), serta Claudia Fenska Manuata (Astra Motor Kaltim 1).
Untuk Advisor Dealer, Muhammad Iqbal (Astra Motor Kaltim 1), Arief Rahman Hakim dan Danang Asta Setyawan (Mitra Pinasthika Mulia) keluar sebagai yang terbaik.
Dalam kategori Main Dealer, PT Mitra Pinasthika Mulia (Malang) tampil unggul, diikuti Astra Motor Bali dan Astra Motor Kaltim 2. PT Mitra Pinasthika Mulia juga menyapu penghargaan untuk Safety Riding Center terbaik dan inovasi keselamatan, bersama PT Trio Motor dan cabang Malangnya sendiri.
Halaman Selanjutnya
“Komitmen kami bukan hanya soal produk, tapi tentang tanggung jawab moral untuk terus mendorong budaya berkendara yang aman dan menyenangkan,” tutur dia.