Mobil Klasik Bebas Bea Masuk 25 Persen, tapi Ada Syaratnya

3 days ago 2

Selasa, 15 April 2025 - 14:27 WIB

Jakarta, VIVA – Porsche, Jaguar, Bentley, dan merek-merek mewah lainnya yang tidak memiliki pabrik di AS bukan satu-satunya yang waswas dengan tarif impor 25 persen baru yang diberlakukan oleh Donald Trump.

Para pelaku bisnis mobil klasik juga sempat panik, sebelum akhirnya bisa bernapas lega.

Pasalnya, meski mobil baru terkena tarif baru tersebut, yang bahkan membuat Audi dan Jaguar Land Rover (JLR) menghentikan sementara pengiriman mereka ke Amerika Serikat, mobil koleksi alias mobil klasik ternyata dikecualikan dari beban bea masuk 25 persen itu.

Kabar baik ini disambut antusias oleh para kolektor dan pelaku usaha mobil klasik, baik di AS maupun di luar negeri, yang hidupnya bergantung pada permintaan pasar mobil antik di Amerika.

Seandainya mobil klasik ikut dikenakan bea masuk 25 persen, harganya akan melonjak tajam. Misalnya, Lancia Delta Integrale senilai USD 100.000 (Rp1,6 miliar) bisa naik menjadi USD 125.000 (Rp2 miliar).

Ford RS200 bisa melonjak hingga tambahan USD 150.000 (Rp2,52 miliar), bahkan Ferrari klasik dari era 1960-an bisa naik lebih dari USD 1 juta (sekitar Rp16 miliar)

Untungnya, mobil-mobil klasik tersebut tetap hanya dikenakan bea masuk 2,5 persen seperti sebelumnya, sehingga tidak ada dampak besar terhadap minat dan permintaan pasar, dikutip VIVA dari laman Carscoops.

Menurut data Hagerty, industri mobil klasik di AS mencakup sekitar 43 juta unit kendaraan dengan nilai total lebih dari USD 1 triliun. Jika terkena tarif 25 persen, dampaknya bisa menjadi bencana besar bagi industri ini.

Kendati demikian, ada satu syarat penting, yakni hanya mobil yang usianya 25 tahun atau lebih yang mendapatkan pengecualian tarif.

Jika usia mobil kurang dari itu, bahkan hanya selisih satu hari, maka tetap akan dikenakan bea masuk 25 persen seperti mobil baru.

Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9/4

Itu artinya, mobil seperti BMW M3 CSL generasi E46 yang baru berulang tahun ke-20, atau Subaru Impreza RA-R yang usianya lebih muda lagi, sekarang jadi jauh lebih mahal untuk diimpor ke AS sejak tarif baru ini diberlakukan per 2 April lalu.

Namun aturan 25 tahun ini sejatinya sejalan dengan regulasi impor AS yang memang hanya mengizinkan mobil yang berusia lebih dari 25 tahun dan belum memenuhi standar keselamatan serta emisi untuk digunakan di jalan raya.

Menurut firma hukum Simon Gluck & Kane LLP dalam surat mereka kepada Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, pengecualian ini sangat masuk akal.

Jika mobil klasik jadi terlalu mahal untuk diimpor akibat tarif tinggi, pemerintah AS tidak hanya kehilangan pendapatan dari bea masuk, tetapi juga kehilangan potensi pajak penjualan di dalam negeri.

Menurut Bloomberg, satu unit mobil klasik bernilai USD 10 juta berpotensi menghasilkan pendapatan pajak negara bagian hingga USD 700 ribu, atau sekitar Rp11,76 miliar.

Apakah Trump penggemar mobil klasik atau bukan, yang jelas ini semua soal uang. Dan AS bisa kehilangan banyak jika mobil klasik dikenakan tarif seperti mobil baru.

Ditambah lagi, Jay Leno baru saja mengunjungi Capitol California untuk mendukung rancangan undang-undang yang membebaskan mobil usia 35 tahun ke atas dari uji emisi.

Para kolektor mobil di AS pun punya satu alasan lagi untuk tersenyum, selain koleksi mobil indah mereka, tentu saja.

Halaman Selanjutnya

Menurut data Hagerty, industri mobil klasik di AS mencakup sekitar 43 juta unit kendaraan dengan nilai total lebih dari USD 1 triliun. Jika terkena tarif 25 persen, dampaknya bisa menjadi bencana besar bagi industri ini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |