Washington, VIVA – Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali muncul di panggung nasional dengan kritik pedas pemerintahan Donald Trump, menuduhnya merusak program Jaminan Sosial secara sistematis.
Dalam pidato publik pertamanya sejak lengser pada Januari lalu, Biden berbicara di hadapan peserta konferensi nasional Advokat, Konselor, dan Perwakilan untuk Penyandang Disabilitas di Chicago.
Ia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi Administrasi Jaminan Sosial (SSA) di bawah kepemimpinan Trump.
“Dalam waktu kurang dari 100 hari, pemerintahan baru ini telah melakukan begitu banyak kerusakan dan kehancuran. Sungguh menakjubkan,” ujar Biden, politisi Partai Demokrat berusia 82 tahun.
Ia juga menyoroti pengurangan drastis tenaga kerja di SSA, yang menyebut bahwa ribuan pegawai telah dipaksa keluar, termasuk pejabat karier yang paling berpengalaman.
“Mereka telah menghancurkan Administrasi Jaminan Sosial, memaksa 7.000 karyawan tambahan keluar dari kantor, termasuk pejabat karier yang paling berpengalaman. Sekarang mereka bersiap untuk memaksa lebih banyak lagi karyawan keluar dari kantor,” tegasnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Rabu 16 April 2025.
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden
Biden mempertanyakan motivasi di balik langkah tersebut dan membandingkannya dengan filosofi perusahaan rintisan teknologi.
“Mengapa orang-orang ini sekarang menyasar Jaminan Sosial?” ujar Biden.
“Mereka mengikuti seluruh alur dari perusahaan rintisan teknologi, ‘bergerak cepat, hancurkan segalanya.’ Ya, mereka jelas-jelas menghancurkan segalanya. Mereka menembak lebih dulu dan membidik kemudian," paparnya.
Ia juga mengutip kritik keras dari mantan Komisioner SSA, Martin O'Malley.
“Mereka ingin menghancurkannya agar mereka dapat merampoknya. Mengapa mereka ingin merampoknya?” lanjut Biden.
"Untuk memberikan potongan pajak yang besar kepada para miliarder dan perusahaan besar.”
Menurut Biden, Partai Republik tengah menyiapkan landasan untuk pemotongan besar terhadap Jaminan Sosial dan Medicaid, dengan alasan utang nasional yang terus membengkak.
"Partai Republik, orang-orang ini, bersedia menyakiti kelas menengah dan kelas pekerja untuk memberikan kekayaan yang jauh lebih besar kepada orang-orang yang sudah sangat kaya. Mereka pikir mereka siapa?" imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
“Mereka mengikuti seluruh alur dari perusahaan rintisan teknologi, ‘bergerak cepat, hancurkan segalanya.’ Ya, mereka jelas-jelas menghancurkan segalanya. Mereka menembak lebih dulu dan membidik kemudian," paparnya.