Pakistan Balas Serangan India, Hancurkan Gudang Rudal BrahMos

2 weeks ago 9
Situs Informasi News Malam Jitu Terbaru

Sabtu, 10 Mei 2025 - 09:15 WIB

Islamabad, VIVA – Sebagai respons terhadap serangan dari India, Pakistan melakukan operasi militer signifikan yang menyasar berbagai target, termasuk fasilitas penyimpanan rudal India, menurut informasi dari sumber keamanan yang dikutip oleh media lokal.

Menurut laporan Geo TV, Sabtu, operasi tersebut menyasar target-target strategis di sejumlah wilayah di India.

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) Angkatan Bersenjata Pakistan

Dalam fase awal operasi militer Pakistan terhadap India tersebut, sebuah fasilitas penyimpanan rudal BrahMos di Beas, negara bagian Punjab, dihancurkan.

Sebelumnya, juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Ahmad Sharif Chaudhry menyatakan bahwa India meluncurkan rudalnya ke tiga pangkalan udara Pakistan, dilaporkan media tersebut.

Reuters juga mewartakan bahwa empat ledakan terdengar di kota Amritsar, Punjab, India.

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat menyusul serangan pada 22 April di dekat Pahalgam, sebuah tujuan wisata di kawasan Kashmir yang dikontrol India.

Kelompok pemberontak "Front Perlawanan" (Resistance Front) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 26 orang itu.

Namun demikian, India justru menuduh Pakistan terlibat dalam aksi tersebut. Tuduhan tersebut ditolak keras Pakistan.

Sebelumnya pada Rabu, 7 Mei 2025, pagi waktu setempat, Kementerian Pertahanan India mengumumkan dimulainya "Operasi Sindoor" yang mengincar "infrastruktur teroris" di Pakistan.

VIVA Militer: Jet tempur militer India menembakkan rudal presisi

Melalui operasi tersebut, India mengaku berhasil menewaskan 70 orang yang mereka duga sebagai teroris. India juga menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak mengincar fasilitas militer Pakistan.

Sementara itu, militer Pakistan melaporkan 31 orang meninggal dan 57 lainnya terluka akibat serangan udara India. (ANT)

Halaman Selanjutnya

Kelompok pemberontak "Front Perlawanan" (Resistance Front) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 26 orang itu.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |