Pemerintah Anggarkan Rp 4,9 Triliun untuk Bantuan Pangan Beras Juni-Juli 2025

7 hours ago 2

Senin, 9 Juni 2025 - 10:28 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, alokasi anggaran dalam program bantuan pangan beras untuk Juni dan Juli 2025 mencapai Rp 4,9 triliun. Pemerintah pun memastikan bantuan akan dilaksanakan efisien dan tepat sasaran.

Arief mengatakan, dalam hal efisien, bantuan beras ini akan langsung diberikan 20 kilogram (kg) untuk tiap penerima dengan total 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Distribusi beras ini juga akan bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri.

"Untuk kebutuhan program 2 bulan ini, kan 18,3 juta penerima dikali 10 kilogram beras dikali 2 bulan. Kemudian ada biaya distribusi, kemungkinan sekitar Rp 4,9 triliun. Untuk pengawasannya, kami bekerja sama dengan seluruh kementerian lembaga, termasuk Satgas Pangan Polri. Jadi by name by address dengan data penerima yang terverifikasi," kata Arief dalam keterangannya Senin, 9 Juni 2025.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi melakukan panen jagung

Photo :

  • ANTARA/HO-Humas Bapanas

Selain itu, implementasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis data penerima menambah keakuratan sasaran bantuan pangan beras tahun ini. Saat ini Bapanas, masih dalam proses administrasi penganggaran terlebih dahulu bersama Kementerian Keuangan. 
    
Namun secara paralel, Arief mengatakan bahwa Bulog telah diminta untuk memulai persiapan kemasan beras per 10 kg. Sehingga nanti bantuan dapat didistribusikan secara cepat.

"Kami nanti menerima data penerima dari DTSEN. Itu data nasional yang dikeluarkan Bappenas dan tentunya cross check di lapangan oleh BPS dan BPKP beserta kementerian lembaga lainnya seperti Kemensos. Data terakhir yang telah terverifikasi sudah 16,5 juta dan perkiraan akan sampai 18,3 juta. Ini penting karena pesan Bapak Presiden harus tepat sasaran. Tidak boleh missed target," jelasnya.

"Untuk bantuan pangan beras itu 10 kilogram dengan alokasi 2 bulan, jadi 20 kilogram per keluarga penerima. Tapi kita upayakan agar bisa dikirimkan dalam one shoot atau dalam satu kali pengiriman sudah mencakup dua bulan. Jadi lebih efisien dari segi biaya," tambah Arief.

Arief memastikan, bantuan pangan beras ini menyasar ke kelompok desil 1 sampai 7. Sehingga memang bantuan diberikan kepada masyarakat yang paling perlu dibantu.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi

"Kami berupaya menyalurkan mulai akhir Juni ini dengan preferensi daerah-daerah yang agak jauh seperti Indonesia timur dan beberapa daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan). Itu yang harus dijalankan duluan," terangn.

Arief pun memastikan, target sampai pertengahan Juli, realisasi bantuan pangan beras minimal telah menyentuh 95 persen. "Penargetan service levelnya di pertengahan Juli mendatang, kami harapkan sudah bisa di atas 95 persen," imbuhnya.

Sebagai informasi dampak positif dalam pelaksanaan bantuan pangan beras yang diharapkan pemerintah tentunya agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, minimal bergerak ke 5 persen. Selain itu, diharapkan dapat pula menjaga daya beli masyarakat.

Adapun total stok CBP yang dikelola Bulog saat ini telah di angka 4 juta lebih. Serapan setara beras dalam negeri pun telah tercapai di atas 80 persen dari target 3 juta ton. Dengan stok yang sangat memadai tersebut, pemerintah dapat menggelontorkan berbagai program intervensi perberasan ke depannya.

Halaman Selanjutnya

Arief memastikan, bantuan pangan beras ini menyasar ke kelompok desil 1 sampai 7. Sehingga memang bantuan diberikan kepada masyarakat yang paling perlu dibantu.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |