Jakarta, VIVA – Pengelola PLTU Celukan Bawang, PT General Energy Bali (GEB), memastikan bahwa pembangkit listrik mereka bukanlah penyebab blackout yang melumpuhkan seluruh Bali, Jumat sore kemarin. Hal ini ditegaskan untuk menjawab simpang siur informasi di publik.
Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi mengungkapkan, penyebab utama peristiwa tersebut adalah gangguan transmisi dan kabel laut Jawa – Bali. Pemadaman listrik total di Bali disebabkan oleh gangguan besar pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Jawa Timur.
“Terjadi ketimpangan besar antara pasokan daya dan beban di Subsistem Bali. Ini membuat frekuensi listrik anjlok curam di luar batas aman,” ujar Helmy dikutip dari keterangannya, Sabtu, 3 Mei 2025.
Dia mengatakan, gangguan ini berdampak langsung pada sistem kabel laut yang menghubungkan Jawa dan Bali. Akibatnya, pasokan daya ke Bali melalui empat sirkit kabel laut yang normalnya mengalirkan 270 MW—drop/mati hingga 0 MW.
Ilustrasi Bali
Photo :
- freepik.com/jcomp
“Sehingga seluruh pembangkit, baik milik PLN maupun swasta, termasuk kami, harus melepaskan diri dari jaringan secara otomatis demi menjaga keselamatan unit,” kata Helmy dalam keterangannya di Bali, Sabtu, 3 Mei dini hari.
Helmy pun menepis anggapan yang menyebut PLTU Celukan Bawang sebagai pemicu utama padamnya listrik di Bali. “Faktanya, PLTU Celukan Bawang Unit 2 baru trip satu menit setelah pembangkit lain di Bali lebih dulu terlepas dari sistem/trip,” ujarnya.
Ilustrasi jalan di Bali dipasangi penjor atau janur kuning sambut delegasi internasional di Bali
Dia menjelaskan, trip Unit 2 terjadi karena sistem yang terganggu menyedot daya reaktif (MVAR) melebihi kapasitas aman. Saat kejadian, MVAR yang terserap mencapai 228, jauh di atas batas maksimal 80 MVAR. “Ini bukan kesalahan kami. Ini respons otomatis sistem terhadap gangguan besar di jaringan,” tegasnya.
Setelah blackout terjadi, tim teknis PLTU Celukan Bawang langsung menjalankan prosedur darurat sesuai SOP blackout. Pengecekan menyeluruh dilakukan demi memastikan semua unit dalam kondisi aman sebelum dioperasikan kembali.
Halaman Selanjutnya
Source : ANTARA