Jakarta, VIVA – Selama bertahun-tahun, Apple dikenal dengan ekosistem tertutupnya yang disebut-sebut sebagai walled garden.
Filosofi ini memberi pengalaman yang konsisten dan aman, namun di sisi lain membatasi kebebasan pengguna untuk melakukan kustomisasi. Terutama dalam memilih aplikasi default untuk fungsi-fungsi penting seperti browser, email, dan asisten digital.Namun, angin perubahan mulai bertiup.
Berkat tekanan dari Uni Eropa, Apple akhirnya membuka pintu untuk sesuatu yang selama ini hanya bisa dinikmati oleh pengguna Android, yakni kebebasan memilih asisten digital default, seperti dilansir androidauthority.com.
Tekanan Uni Eropa, Awal dari Perubahan
Langkah ini muncul sebagai tanggapan atas peraturan Digital Markets Act (DMA) yang mulai berlaku di Uni Eropa. Regulasi ini bertujuan untuk menciptakan persaingan yang sehat dengan membatasi dominasi perusahaan teknologi besar yang bertindak sebagai “gatekeeper,” termasuk Apple.
Salah satu tuntutan utama dari DMA adalah agar sistem operasi seperti iOS, iPadOS, dan macOS memungkinkan pengguna untuk mengganti aplikasi default, termasuk asisten suara digital.
Ini artinya, pengguna Apple di kawasan Uni Eropa nantinya bisa memilih untuk mengganti Siri dengan asisten lain seperti Google Gemini, ChatGPT dari OpenAI, Meta AI, atau Claude dari Anthropic.
Kemenangan Pengguna, Tantangan bagi Siri
Selama ini, pengguna iPhone tidak punya pilihan lain selain menggunakan Siri. Sementara itu, pengguna Android bebas menentukan asisten favorit mereka, baik itu Google Assistant, Amazon Alexa, hingga ChatGPT.
Kebebasan ini membuat pengalaman menggunakan perangkat Android terasa lebih personal dan fleksibel, apalagi di era AI saat ini di mana kecerdasan buatan memainkan peran besar dalam kehidupan digital sehari-hari.
Jika Apple benar-benar mengizinkan asisten digital pihak ketiga, maka ini bisa menjadi langkah besar yang mengubah cara pengguna Apple berinteraksi dengan perangkat mereka. Di sisi lain, ini juga menjadi ancaman serius bagi Siri, yang selama ini sering dianggap kurang cerdas dan tidak sekuat pesaingnya.
Satu hal yang perlu dicatat, perubahan ini kemungkinan besar hanya akan berlaku di wilayah Uni Eropa. Apple selama ini dikenal hanya menerapkan perubahan semacam ini secara terbatas sesuai kewajiban hukum. Contohnya, dukungan untuk sideloading aplikasi dan penggunaan toko aplikasi pihak ketiga juga hanya tersedia di Eropa, bukan di Amerika Serikat atau Asia.
Meski begitu, langkah ini bisa menjadi awal dari perubahan global. Jika respons pengguna di Eropa sangat positif, tekanan publik dan kompetisi pasar mungkin mendorong Apple untuk membuka kebebasan serupa di wilayah lain.
Dampaknya untuk Ekosistem Apple
Kebebasan memilih asisten digital akan membuat pengguna Apple bisa lebih menikmati teknologi AI terbaru. Misalnya, ChatGPT bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan kompleks, menulis pesan, atau menganalisis data. Sementara Google Gemini unggul dalam integrasi dengan layanan Google dan pencarian web.
Selain itu, keputusan ini bisa memicu persaingan sehat di antara penyedia asisten digital, mendorong inovasi yang lebih cepat demi memenangkan hati pengguna.
Kebebasan yang Sudah Lama Dinantikan
Bagi banyak pengguna Apple, ini adalah kabar baik yang sudah lama ditunggu. Meskipun masih terbatas di Eropa, kemungkinan mengganti Siri dengan asisten digital yang lebih cerdas adalah langkah penting menuju sistem yang lebih terbuka dan berorientasi pada pengguna.
Kebebasan seperti yang selama ini dinikmati pengguna Android akhirnya mulai dirasakan oleh pengguna Apple. Dan ini mungkin baru permulaan dari era baru di ekosistem Apple yang lebih inklusif dan fleksibel.
Halaman Selanjutnya
Ini artinya, pengguna Apple di kawasan Uni Eropa nantinya bisa memilih untuk mengganti Siri dengan asisten lain seperti Google Gemini, ChatGPT dari OpenAI, Meta AI, atau Claude dari Anthropic.