Jakarta, VIVA – Bau kaki bukan sekadar masalah sepele. Meski tak terlihat, bau menyengat yang keluar dari kaki bisa merusak kepercayaan diri dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa bau kaki bisa memengaruhi interaksi sosial, bahkan dianggap sebagai tanda kurang menjaga kebersihan tubuh.
Masalah ini bisa menyerang siapa saja—baik pria maupun wanita, tua maupun muda. Terutama bagi mereka yang sering menggunakan sepatu tertutup atau beraktivitas seharian di luar ruangan. Jadi, penting bagi kita untuk memahami penyebab bau kaki dan bagaimana cara mengatasinya dengan efektif. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Bau kaki—secara medis dikenal sebagai bromhidrosis—terjadi ketika keringat di kaki bertemu dengan bakteri yang hidup di permukaan kulit. Keringat itu sendiri sebenarnya tidak berbau. Namun, ketika bercampur dengan bakteri, terutama di area yang lembap dan tertutup seperti dalam sepatu, bakteri tersebut memecah protein dalam keringat menjadi asam. Inilah yang menimbulkan aroma tidak sedap.
Masalah ini semakin parah jika seseorang memiliki keringat berlebih di kaki (plantar hyperhidrosis) atau tidak menjaga kebersihan kaki secara teratur. Selain itu, jenis sepatu dan bahan kaos kaki juga dapat memperparah kondisi ini.
Ilustrasi Kaus Kaki Putih
Photo :
- freepik.com/Drazen Zigic
Penyebab Bau Kaki yang Jarang Disadari
- Kebiasaan Menggunakan Sepatu yang Belum Kering
Banyak orang tidak menyadari bahwa sepatu yang sedikit lembap dapat menjadi sarang bakteri. Kondisi ini terjadi ketika sepatu tidak cukup dijemur setelah dipakai seharian.
- Jarang Mengganti Kaos Kaki atau Salah Bahan Kaos Kaki
Kaus kaki berbahan sintetis sulit menyerap keringat dan menciptakan lingkungan lembap. Jika jarang diganti, bakteri akan berkembang biak dengan cepat.
- Kondisi Kuku dan Jamur Kaki (Athlete’s Foot)
Infeksi jamur yang menyerang sela-sela jari kaki bisa menjadi pemicu utama bau tak sedap. Luka kecil akibat jamur juga dapat menambah masalah.
- Tidak Mengeringkan Kaki Setelah Mandi atau Wudhu
Kaki yang dibiarkan lembap setelah mandi akan menimbulkan bau jika langsung memakai sepatu atau kaos kaki. Hal ini sering terjadi karena tergesa-gesa.
- Menggunakan Sepatu yang Tidak Sesuai Ventilasi
Sepatu dengan bahan kulit sintetis atau plastik memiliki ventilasi buruk dan membuat kaki mudah berkeringat.
- Kondisi Kesehatan Tertentu (Diabetes, Hiperhidrosis)
Penderita diabetes atau hiperhidrosis biasanya mengalami produksi keringat berlebih yang berisiko menyebabkan infeksi dan bau.
- Konsumsi Makanan yang Memicu Bau (bawang, rempah kuat, dll)
Makanan beraroma tajam seperti bawang putih dan kari dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan aroma menyengat, termasuk dari kaki.
Solusi dan Cara Menghilangkan Bau Kaki Secara Alami
Berikut beberapa cara alami yang bisa dicoba tanpa perlu obat kimia:
- Merendam Kaki dengan Air Garam atau Cuka Apel
Larutan garam bersifat antibakteri, sedangkan cuka apel menyeimbangkan pH kulit. Rendam kaki selama 15–20 menit setiap malam.
- Menggunakan Baking Soda untuk Menyerap Bau
Taburkan baking soda di dalam sepatu atau larutkan dalam air untuk merendam kaki. Ini menyerap kelembapan dan menetralkan bau.
- Teh Hitam sebagai Antibakteri Alami
Kandungan tanin pada teh hitam efektif membunuh bakteri penyebab bau. Gunakan dua kantong teh hitam yang diseduh dan rendam kaki selama 20 menit.
- Scrub Alami dari Lemon dan Garam
Lemon bersifat antiseptik, sedangkan garam mengangkat sel kulit mati. Scrub ini membantu membersihkan pori-pori kaki secara alami.
- Rajin Mengganti Kaos Kaki dan Menjaga Kaki Tetap Kering
Gantilah kaos kaki minimal dua kali sehari jika kaki sering berkeringat, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan.
- Menggunakan Bedak Antibakteri dari Bahan Alami
Bedak dari tepung maizena yang dicampur minyak esensial tea tree bisa digunakan untuk menjaga kaki tetap kering dan harum.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mencegah Bau Kaki Kembali
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut kebiasaan yang perlu dibangun:
- Rutin mencuci dan mengeringkan kakiLakukan setiap pagi dan malam. Jangan lupa sela-sela jari kaki.
- Gunakan sepatu berbahan breathable dan variasikan pemakaian
- Rotasi sepatu setidaknya dua pasang agar satu bisa dikeringkan secara menyeluruh.
- Pilih kaos kaki berbahan katun atau bambu. Bahan ini menyerap keringat lebih baik dibanding poliester atau nilon.
- Jaga pola makan dan hidrasi tubuh
- Hindari makanan beraroma tajam dan perbanyak konsumsi air putih untuk mengurangi racun tubuh.
- Hindari memakai sepatu yang sama dua hari berturut-turut
- Beri waktu sepatu untuk ‘bernapas’ dan mengering dari sisa kelembapan.
Rekomendasi Produk Penghilang Bau Kaki Terbaik
- Spray Penghilang Bau Kaki – Deodorant Kaki.
Produk seperti Rexona Foot Spray atau Scholl Fresh Step membantu mengontrol bau dan keringat seharian.
- Sabun Antibakteri Khusus Kaki
Gunakan sabun dengan kandungan triclosan atau tea tree oil yang efektif membunuh bakteri.
- Krim Antijamur dan Antiseptik
Untuk penderita jamur kaki, krim seperti Canesten atau Kalpanax bisa digunakan sesuai petunjuk.
Bedak seperti Mycoral Foot Powder atau Bedak Herocyn Kaki membantu menyerap keringat dan memberi sensasi segar.
Jika bau kaki tetap membandel meski sudah dibersihkan secara rutin, bisa jadi ada masalah medis yang mendasarinya. Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dokter:
- Bau tak kunjung hilang selama lebih dari 2 minggu
- Adanya luka, lecet, atau kulit mengelupas yang tak kunjung sembuh
- Keringat berlebih yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari
- Tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri, dan pembengkakaBau yang sangat kuat hingga menyerupai bau busuk atau amis.
Konsultasi ke dokter kulit atau spesialis penyakit dalam sangat dianjurkan dalam kasus ini. Kadang bau kaki bisa menjadi gejala awal dari penyakit seperti diabetes atau infeksi bakteri serius.
Halaman Selanjutnya
Kaus kaki berbahan sintetis sulit menyerap keringat dan menciptakan lingkungan lembap. Jika jarang diganti, bakteri akan berkembang biak dengan cepat.