Perang Dagang AS, Ibas Yudhoyono Singgung Pentingnya Diplomasi ke Berbagai Negara

3 hours ago 1

Kamis, 24 April 2025 - 11:34 WIB

Jakarta, VIVA - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menekankan pentingnya Indonesia memperkuat diplomasi kebangsaan untuk menghadapi berbagai tantangan geopolitik dan ekonomi global. Salah satunya adalah dengan memperkuat kolaborasi ASEAN Plus sebagai jangkar dari perdamaian dan keseimbangan kawasan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tu, ketika bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, H.E. Suryo Pratomo, di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Rabu, 23 April 2025.

“Dengan kondisi geopolitik saat ini, belum berakhirnya perang di Rusia-Ukraina dan menegangnya kondisi di Timur Tengah. Kita juga harus terus ikuti dinamika di Laut Cina Selatan serta isu strategis lainnya berkaitan dengan keamanan siber, rantai pasok global dan transformasi energi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi negara ASEAN, ditambah lagi saat ini ada perang tarif dan tensi perang ekonomi semakin terasa," jelas politisi yang akrab disapa Ibas Yudhoyono itu dalam keterangannya, Kamis, 24 April 2025.

Dengan adanya berbagai macam gejolak, tantangan, dan dinamika global, Ibas menilai semakin mempertegas urgensi bagi Indonesia untuk meningkatkan diplomasi, menggali potensi, dan mencari peluang-peluang kerja sama yang lebih beragam.

“Maka, kita, Indonesia perlu mencari peluang yang berbeda-beda. Negosiasi tetap kita lakukan, kerja sama strategis kita perluas dalam konteks ‘million friends and zero enemy’,” paparnya. 

Putra bungsu Presiden RI ke-6 SBY itu juga menegaskan pentingnya peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam memberikan pelayanan, pengawasan, termasuk KBRI Singapura.

“Selain itu tentu kami juga akan terus mendorong agar kedutaan Singapura yang saat ini yang telah melakukan banyak hal tetap memperhatikan pelayanan, pengawasan, perlindungan dan pembinaan untuk masyarakat kita yang ada di Singapura.”

“200 ribu jiwa lebih adalah angka yang cukup besar. Mereka adalah duta bangsa yang juga membawa nama baik merah putih,” imbuhnya. 

Ia kembali menegaskan bahwa diplomasi kebangsaan bukan hanya urusan pemerintah dan diplomat saja. Namun menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk lembaga-lembaga negara. 

“Dalam semangat itulah kunjungan kami ini untuk lebih mempererat sinergi antara diplomasi formal yang dijalankan KBRI dengan diplomasi kebangsaan oleh MPR RI, baik dialog, pertukaran gagasan, maupun kerja sama strategis lainnya,” jelasnya.

Menurut Ibas, kerja sama dengan Singapura sebagai mitra dagang terbesar di Indonesia, perlu diarahkan ke beberapa sektor prioritas. 

“Singapura merupakan mitra dagang kedua terbesar di Indonesia menjadi sumber investasi asing terbesar selama beberapa tahun terakhir. Dalam konteks geo-ekonomi kerja sama kita kini harus bergerak menuju arah yang lebih maju meliputi sektor energi hijau, ekonomi digital, hingga kolaborasi dalam membangun ekosistem industri berbasis teknologi tinggi,” jelasnya. 

Di akhir pemaparannya, Ibas berharap sinergi yang terjalin antara MPR RI dan KBRI Singapura dapat terus memperkuat posisi Indonesia di percaturan dunia.

“Semoga sinergi antara MPR RI dan KBRI Singapura dapat terus ditingkatkan demi memperkuat posisi Indonesia dipercaturan internasional,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Ia kembali menegaskan bahwa diplomasi kebangsaan bukan hanya urusan pemerintah dan diplomat saja. Namun menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk lembaga-lembaga negara. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |