Jakarta, VIVA – Kadin Indonesia Bidang Penguatan Potensi Daerah (PPD) menggelar rapat koordinasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang PPD, K. Wirawan. Pertemuan yang berlangsung di The Groove by Grand Aston belum lama ini dihadiri oleh perwakilan komite tetap, Kadin daerah, serta sejumlah undangan terkait.
Rapat bertujuan menyelaraskan program kerja 2025, memperkuat sinergi antar-pemangku kepentingan, dan mengatasi tantangan dalam pengembangan ekonomi daerah.
Wirawan memaparkan tiga program utama yang akan menjadi prioritas tahun ini. Pertama, yaitu LENTERA, program pelatihan budidaya lele yang menargetkan 1.000 peserta dan pembentukan 100 kelompok usaha baru.
"Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan akses pembiayaan bagi pelaku usaha pemula," katanya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Mei 2025.
Kemudian yang kedua adalah DAUR EMAS, yaitu Inisiatif kemitraan strategis untuk pengelolaan limbah dan ekonomi sirkular, dengan dukungan pembiayaan hijau dan CSR. Lalu, ketiga, KADIN GOES TO REGION, Program identifikasi potensi daerah dan peningkatan business matching dengan investor, khususnya di wilayah prioritas.
Dalam rakor tersebut turut dipaparkan peran komite dan tantangan yang dihadapi. Beberapa komite tetap turut menyampaikan progres dan kendala dalam implementasi program. Di antaranya Komite 1 telah menyelesaikan pemetaan SDA/SDM di 5 provinsi, Komite 2 mencatat digitalisasi pasar UMKM mencapai 30 persen, namun masih memerlukan dukungan infrastruktur logistik, Komite 3 mengungkapkan perlunya pendampingan intensif untuk penguatan 50 BUMDes dan koperasi, Komite 4 menyoroti kendala birokrasi dalam fasilitasi pinjaman lunak, meski literasi keuangan telah menjangkau 1.000 UMKM.
Sementara itu sebagai langkah strategis ke depan dari Bidang PPD untuk mempercepat pencapaian target, rapat menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis yaitu Pembentukan tim koordinasi, multi stakeholder dengan pemerintah daerah dan sektor swasta, pembangunan infrastruktur prioritas. Di antaranya seperti cold storage dan perbaikan jalan di sentra produksi, Peluncuran platform integrasi data potensi daerah pada kuartal ketiga 2025, Penyusunan rekomendasi kebijakan untuk percepatan perizinan usaha di daerah.
Selain itu Bidang PPD juga turut meminta pandangan strategis dari para narasumber terkait konektivitas ekonomi pusat dan daerah. Hal ini disampaikan oleh Wakli Ketua Umum Bidang Organisasi Bapak Taufan Eko Nugroho Rotorasiko (TEN) yang menekankan pentingnya diplomasi ekonomi melalui partisipasi KADIN dalam forum internasional.
Sementara itu, Senior Advisor Bidang PPD Faisal Assegaf mengajak Kadin untuk fokus pada gagasan besar guna memenangkan persaingan geopolitik ekonomi. Sementara itu, Mulya Amri dari KADIN Institute menyatakan kesiapan lembaganya untuk menyediakan data dan rekomendasi kebijakan guna mendukung program penguatan kelembagaan daerah.
Wirawan menutup rapat dengan menegaskan komitmen Kadin Indonesia untuk terus mendorong kolaborasi dan inovasi dalam pengembangan potensi daerah.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan semua pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha, agar target-target ini dapat tercapai secara optimal,” ujarnya.
Rencana tindak lanjut termasuk evaluasi kuartalan KPI dilaksanakan mulai Juni 2025 dan pertemuan lanjutan di Menara Kadin Indonesia. Kadin Indonesia merupakan mitra strategis pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bidang PPD KADIN berfokus pada pengembangan potensi daerah melalui program berkelanjutan dan kolaboratif.
Halaman Selanjutnya
Sementara itu sebagai langkah strategis ke depan dari Bidang PPD untuk mempercepat pencapaian target, rapat menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis yaitu Pembentukan tim koordinasi, multi stakeholder dengan pemerintah daerah dan sektor swasta, pembangunan infrastruktur prioritas. Di antaranya seperti cold storage dan perbaikan jalan di sentra produksi, Peluncuran platform integrasi data potensi daerah pada kuartal ketiga 2025, Penyusunan rekomendasi kebijakan untuk percepatan perizinan usaha di daerah.